KOMPAS.com - Perekonomian setiap negara umumnya mengalami gelombang pasang surut. Suatu saat mengalami pertumbuhan yang pesat dan disaat lain mengalami penurunan.
Terjadinya resesi menjadi fenomena umum dalam perkembangan perekonomian jangka panjang. Namun, hal tersebut juga bukan kondisi yang menguntungkan bagi perekonomian sebuah negara.
Baca juga: Tiga Komponen Pokok dalam Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian resesi ekonomi
Resesi ekonomi merupakan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut.
Dilansir dari National Bureaus of Economic Research (NBER) AS, resesi ekonomi adalah penyusutan aktivitas ekonomi yang relevan selama beberapa bulan di ekonomi terbesar yang biasanya tercermin di dalam PDB, penghasilan riil, kesempatan usaha, pabrikasi barang dan jasa, serta perdagangan grosir serta satuan distribusi.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketika suatu negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan selama lebih dari dua kuartal berturut-turut maka negara tersebut memasuki masa resesi.
Resesi ekonomi terjadi ditandai dengan pelemahan ekonomi global, menurunnya marginal efficiency of capital, tingginya angka pengangguran, turunnya ekspor dan investasi, penurunan penerimaan negara dari pajak, serta diturunkannya target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah.
Baca juga: Krisis Moneter: Pengertian dan Dampaknya
Penyebab resesi ekonomi
Resesi ekonomi dapat disebabkan oleh banyak hal. Secara umum yang menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi di antaranya:
- Guncangan ekonomi
Guncangan ekonomi ini misalnya terjadi suatu peristiwa tak terduga yang menyebabkan gangguan ekonomi yang meluas, seperti bencana alam, serangan teroris atau hutang negara yang menumpuk.
Salah satu guncangan ekonomi yang baru dialami beberapa waktu lalu adalah adanya Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia.
- Kehilangan kepercayaan konsumen
Konsumen merupakan salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh dalam pendapatan suatu usaha, maka dari itu kepercayaan konsumen merupakan hal penting untuk dijaga.
Apabila kehilangan kepercayaan dari konsumen, maka hal tersebut akan menjatuhkan kredibilitas suatu usaha dan tentu saja pendapatan akan menurun secara signifikan.
Baca juga: Contoh Resesi Ekonomi
- Suku bunga tinggi
Kenaikan suku buka berpengaruh langsung terhadap konsumen, di mana apabila suku bunga tinggi maka konsumen akan kehilangan minat untuk melakukan transaksi.
Adanya kenaikan suku bunga yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat akan berpengaruh terhadap sektor keuangan yaitu mengakibatkan turunnya pendapatan.
- Deflasi atau Inflasi yang berlebihan
Harga komoditas yang menurun drastis akan menurunkan tingkat konsumsi masyarakat dan memengaruhi tingkat pendapatan dan laba perusahaan yang juga menurun.
Namun, harga-harga komoditas yang melambung terlalu tinggi pun tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
Akibatnya maka menurunnya tingkat konsumsi masyarakat, sehingga biaya produksi tidak lagi tertutupi dengan baik dan menyebabkan volume produksi yang kian merendah.
- Gelembung aset
Gelembung aset adalah kenaikan harga aset yang tidak masuk akal, bahkan hingga jauh melebihi harga wajarnya.
Apabila gelembung aset tersebut pecah, harganya akan kembali ke harga awalnya dengan cepat, atau bahkan bisa lebih rendah sehingga mengakibatkan kerugian.
- Perkembangan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat tentu memberi banyak kemudahan bagi setiap orang,
Namun dengan adanya kemudahan yang diberikan IPTEK, hal tersebut memicu adanya revolusi industri, di mana seluruh profesi dapat digantikan oleh teknologi sehingga meningkatkan angka pengangguran.
Baca juga: Pengertian IPTEK, Dampak, dan Perannya bagi Ekonomi
- Tingginya tingkat pengangguran
Tenaga kerja memegang peranan yang penting dalam penggerak perekonomian, artinya kesejahteraan dan tingkat ekonomi sebuah negara bisa dilihat dari faktor tenaga kerjanya.
Apabila tingkat pengangguran tinggi, maka hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya kriminalitas serta menurunkan kesejahteraan masyarakat
Dampak resesi ekonomi
Resesi ekonomi memberikan dampak ekonomi yang buruk seperti krisis atau depresi ekonomi. Selain itu, resesi ekonomi juga berdampak pada sektor sosial, hukum, ekonomi dan politik. Hal tersebut bahkan memberi dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
Beberapa dampak resesi secara umum, antara lain:
- Tingkat pengangguran yang meningkat
- Menurunnya tingkat investasi
- Terjadi inflasi maupun deflasi yang tidak terkendali
- Penurunan pendapatan masyarakat
- Terjadi konflik sosial
Baca juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Masalah Ekonomi
Referensi:
- Miraza Bachtiar Hassan. 2019. Seputar Resesi dan Depresi. Jurnal Ekonomi KIAT, Vol. 30, No. 2, Hal. 11-13.
- Shohibul Itmam. 2021. Resesi Ekonomi dan Implikasinya dari Perspektif Hukum Bisnis. EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 9, No. 1, Hal. 179-198.