KOMPAS.com – Dalam bidang seni, kita pasti sering mendengar istilah sketsa. Bahkan, kita sendiri mungkin pernah membuatnya.
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan sketsa? Mari megenal lebih lanjut mengenai sketsa.
Pengertian sketsa
Sketsa berasal dari skedios dalam bahasa Yunani yang memiliki arti “temporer”. Oleh karenanya, sketsa merupakan gambar yang belum jadi, gambaran kasar yang seakan-akan nantinya harus diselesaikan.
Istilah sketsa kerap kali digunakan dalam dunia arsitektur. Dalam seni lukis, sketsa sering disebut sebagai gambaran kasar.
Baca juga: Sejarah Parasut: Sketsa dari Leonardo da Vinci
Sketsa dapat dipahami sebagai persiapan melukis, langkah awal dalam melukis, maupun sebagai seni murni itu sendiri.
Sketsa adalah gambar yang dikerjakan dalam waktu relatif cepat dengan hasil yang dianggap dapat mewakili tampilan akhir atau keutuhan dari suatu objek yang ingin digambar.
Unsur sketsa
Unsur sketsa, yaitu:
- Garis
Garis sangat berperan dalam membentuk komposisi ataupun rangka objek sketsa. Garis dapat berupa garis horizontal, vertikal, maupun melengkung.
- Warna
Warna sangat berperan untuk mengatur gelap atau terangnya dari suatu sketsa, sehingga umumnya warna dalam sketsa hanyalah hitam dan putih saja.
- Bidang dan bentuk
Kumpulan garis akan menjadi bidang yang kemudian juga akan menjadi suatu bentuk. Di sinilah objek dalam sketsa terlihat.
- Efek pencahayaan
Dalam sketsa dapat dibentuk suatu bayangan dari hasil pencahayaan supaya objek terlihat lebih hidup.
Teknik sketsa
Berikut teknik yang dapat digunakan dalam membuat sketsa:
- Teknik arsir
Teknik arsir dilakukan dengan pembuatan garis secara berulang. Garis dapat berupa garis menyilang, garis melengkung, garis pendek, maupun garis sejajar.
- Teknik menggosok
Teknik ini dapat dilakukan dengan menggosokkan pensil yang tipis ke media pembuatan sketsa.
- Teknik membuat highlights
Teknik ini dapat dilakukan setelah teknik arsir atau teknik gosok. Gunakan penghapus untuk membuat highlights pada bagian-bagian tertentu yang sudah diarsir atau digosok, sehingga menciptakan kelompok-kelompok cahaya yang terlihat seakan bersinar.
- Teknik pointilis
Teknik ini membuat sketsa menggunakan titik-titik yang saling berdekatan dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: 5 Prinsip Menggambar Bentuk
Cara membuat sketsa
Berikut cara membuat sketsa:
- Langkah awal
Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk membuat sketsa, seperti kertas, pensil, rautan, dan sebagainya.
- Menemukan ide
Ide dapat ditemukan di manapun. Kita dapat membawa buku sketsa kecil ke mana pun kita pergi, sehingga ketika terbayang sebuah ide, kita bisa langsung membuatnya.
- Mengeksekusi ide dengan unsur dan teknik pembuatan sketsa
Ketika sudah menentukan objek yang akan dibuat, kita bisa mulai dengan membuat garis-garisnya terlebih dahulu untuk membentuk suatu bidang dan bentuk. Tidak lupa dengan menentukan warna dan pencahayaan.
Kita dapat membuat sketsa dengan teknik-teknik yang sudah disebutkan di atas.
Baca juga: Memahami Prinsip-Prinsip dalam Menggambar Obyek
Sebagai tambahan, untuk melatih pembuatan sketsa yang berbentuk potret wajah. Kita dapat mencoba dengan membuat potret wajah kita sendiri. Berikut penjelasannya:
- Mulai bercermin untuk memperhatikan bagaimana potret wajah kita. Apakah bulat, oval, atau condong ke kotak?
- Ikuti outline wajah dengan pensil
- Lanjutkan membuat sketsa dengan memperhatikan ciri-ciri wajah, baik bentuk mata, hidung, maupun bibir.
- Perhatikan pula bagaimana bayangan dan teksturdari wajah.
- Ketika sudah jadi, kita dapat membuat sketsa lagi untuk melihat peningkatan kemampuan kita dalam menggambar sketsa wajah.
Referensi:
- Pangarso, F. X. Budiwidodo. 2013. Teknik Gambar Sketsa Arsitektur. Yogyakarta: Kanisius.
- Robins, Deri. 2007. Menggambar dan Membuat Sketsa. Solo: PT Tiga Serangkai Mandiri.
- Yangni, S. (2014). Sketsa sebagai Proses Kreatif dalam Seni Lukis. ISI YOGYAKARTA.