Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Sketsa, Unsur, Teknik, dan Cara Membuatnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GLORI K WADRIANTO
Sketsa awal dari supercar Bugatti Chiron yang merupakan replika 1:1 dari Lego Technic juga dipajang di salah satu sudut atrium Lego Campus, sebuah bangunan megah yang menjadi kantor pusat baru Lego di Kota Billund, Denmark, Rabu (25/5/2022). Tamu yang datang ke kantor ini dapat menikmati replika Bugatti Chiron ini, termasuk menyalakan lampu-lampu pada mobil dan mendengarkan suara supercar ini lewat perangkat layar sentuh pada salah satu sudut panggung.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Dalam bidang seni, kita pasti sering mendengar istilah sketsa. Bahkan, kita sendiri mungkin pernah membuatnya.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan sketsa? Mari megenal lebih lanjut mengenai sketsa.

Pengertian sketsa

Sketsa berasal dari skedios dalam bahasa Yunani yang memiliki arti “temporer”. Oleh karenanya, sketsa merupakan gambar yang belum jadi, gambaran kasar yang seakan-akan nantinya harus diselesaikan.

Istilah sketsa kerap kali digunakan dalam dunia arsitektur. Dalam seni lukis, sketsa sering disebut sebagai gambaran kasar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Parasut: Sketsa dari Leonardo da Vinci

Sketsa dapat dipahami sebagai persiapan melukis, langkah awal dalam melukis, maupun sebagai seni murni itu sendiri.

Sketsa adalah gambar yang dikerjakan dalam waktu relatif cepat dengan hasil yang dianggap dapat mewakili tampilan akhir atau keutuhan dari suatu objek yang ingin digambar.

Unsur sketsa

Unsur sketsa, yaitu:

Garis sangat berperan dalam membentuk komposisi ataupun rangka objek sketsa. Garis dapat berupa garis horizontal, vertikal, maupun melengkung.

Warna sangat berperan untuk mengatur gelap atau terangnya dari suatu sketsa, sehingga umumnya warna dalam sketsa hanyalah hitam dan putih saja.

Kumpulan garis akan menjadi bidang yang kemudian juga akan menjadi suatu bentuk. Di sinilah objek dalam sketsa terlihat.

Dalam sketsa dapat dibentuk suatu bayangan dari hasil pencahayaan supaya objek terlihat lebih hidup.

Teknik sketsa

Berikut teknik yang dapat digunakan dalam membuat sketsa:

Teknik arsir dilakukan dengan pembuatan garis secara berulang. Garis dapat berupa garis menyilang, garis melengkung, garis pendek, maupun garis sejajar.

Teknik ini dapat dilakukan dengan menggosokkan pensil yang tipis ke media pembuatan sketsa.

Teknik ini dapat dilakukan setelah teknik arsir atau teknik gosok. Gunakan penghapus untuk membuat highlights pada bagian-bagian tertentu yang sudah diarsir atau digosok, sehingga menciptakan kelompok-kelompok cahaya yang terlihat seakan bersinar.

  • Teknik pointilis

Teknik ini membuat sketsa menggunakan titik-titik yang saling berdekatan dalam jumlah yang banyak.

Baca juga: 5 Prinsip Menggambar Bentuk 

Cara membuat sketsa

Berikut cara membuat sketsa:

  • Langkah awal

Menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk membuat sketsa, seperti kertas, pensil, rautan, dan sebagainya.

  • Menemukan ide

Ide dapat ditemukan di manapun. Kita dapat membawa buku sketsa kecil ke mana pun kita pergi, sehingga ketika terbayang sebuah ide, kita bisa langsung membuatnya.

  • Mengeksekusi ide dengan unsur dan teknik pembuatan sketsa

Ketika sudah menentukan objek yang akan dibuat, kita bisa mulai dengan membuat garis-garisnya terlebih dahulu untuk membentuk suatu bidang dan bentuk. Tidak lupa dengan menentukan warna dan pencahayaan.

Kita dapat membuat sketsa dengan teknik-teknik yang sudah disebutkan di atas.

Baca juga: Memahami Prinsip-Prinsip dalam Menggambar Obyek

Sebagai tambahan, untuk melatih pembuatan sketsa yang berbentuk potret wajah. Kita dapat mencoba dengan membuat potret wajah kita sendiri. Berikut penjelasannya:

  1. Mulai bercermin untuk memperhatikan bagaimana potret wajah kita. Apakah bulat, oval, atau condong ke kotak?
  2. Ikuti outline wajah dengan pensil
  3. Lanjutkan membuat sketsa dengan memperhatikan ciri-ciri wajah, baik bentuk mata, hidung, maupun bibir.
  4. Perhatikan pula bagaimana bayangan dan teksturdari wajah.
  5. Ketika sudah jadi, kita dapat membuat sketsa lagi untuk melihat peningkatan kemampuan kita dalam menggambar sketsa wajah.

 

Referensi:

  • Pangarso, F. X. Budiwidodo. 2013. Teknik Gambar Sketsa Arsitektur. Yogyakarta: Kanisius.
  • Robins, Deri. 2007. Menggambar dan Membuat Sketsa. Solo: PT Tiga Serangkai Mandiri.
  • Yangni, S. (2014). Sketsa sebagai Proses Kreatif dalam Seni Lukis. ISI YOGYAKARTA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi