Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Orang yang mampu berpikir kritis adalah orang yang mampu menyimpulkan apa yang diketahuinya, mengetahui cara menggunakan informasi untuk memecahkan permasalahan, dan mampu mencari sumber-sumber informasi yang relevan sebagai pendukung pemecahan masalah.
Disadur dari jurnal Analisis Berpikir Kritis Peserta didik Dengan Pembelajaran Socrates Kontekstual Di SMP Negeri 1 Padangratu Lampung Tengah (2017) oleh Siti Rahma, orang yang mampu berpikir kritis adalah orang yang mampu menyimpulkan apa yang diketahuinya, mengetahui cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu permasalahan, dan mampu mencari sumber-sumber informasi yang relevan sebagai pendukung pemecahan masalah.
Baca juga: Berpikir Kritis: Pengertian Ahli, Karakteristik, dan Manfaatnya
Indikator berpikir kritis dapat dilihat dari karakteristiknya. Dilansir dari bukunya Critical Thinking (1996), Robert Hugh Ennis membagi indikator berpikir kritis menjadi lima tahapan, yaitu:
- Klarifikasi dasar (basic clarification)
Tahapan ini terbagi menjadi tiga indikator, seperti:
- Merumuskan pertanyaan
- Menganalisis argumen
- Menanyakan dan menjawab pertanyaan
- Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu menilai kredibilitas sumber informasi dan melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.
- Menyimpulkan (inference)
Tahapan ini terdiri atas tiga indikator, yakni:
- Membuat deduksi dan menilai deduksi
- Membuat induksi dan menilai induksi
- Mengevaluasi
- Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator, yaitu mendefinisikan dan menilai definisi dan mengidentifikasi asumsi.
- Dugaan dan keterpaduan (supposition and integration)
Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator, seperti menduga dan memadukan.
Baca juga: Pengertian Berpikir Menurut Ahli
Indikator berpikir kritis menurut Facione
Disadur dari bukunya Critical Thinking: What It Is and Why It Counts (2009), Facione menjelaskan enam indikator berpikir kritis, sebagai berikut:
- Interpretation yaitu kemampuan seseorang untuk memahami dan mengekspresikan maksud dari suatu situasi, data, penilaian, aturan, prosedur, atau kriteria yang bervariasi.
- Analysis merupakan kemampuan seseorang untuk mengklarifikasi kesimpulan berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada dalam masalah.
- Evaluation adalah kemampuan seseorang untuk menilai kredibilitas dari suatu pernyataan atau representasi lain dari pendapat seseorang atau menilai suatu kesimpulan berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada dalam suatu masalah.
- Inference merupakan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang dibutuhkan dalam membuat kesimpulan yang rasional, dengan mempertimbangkan informasi-informasi yang relevan dengan suatu masalah dan konsekuensinya berdasarkan data yang ada.
- Explanation yaitu kemampuan seseorang untuk menyatakan penalaran seseorang ketika memberikan alasan atas pembenaran dari suatu bukti, konsep, metodologi, dan kriteria logis berdasarkan informasi atau data yang ada, di mana penalaran ini disajikan dalam bentuk argumen.
- Self-regulation merupakan kemampuan seseorang untuk memiliki kesadaran untuk memeriksa kegiatan kognitif diri, unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan tersebut, serta hasilnya, dengan menggunakan kemampuan analisis dan evaluasi, dalam rangka mengonfirmasi, memvalidasi, dan mengoreksi kembali hasil penalaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Arti Berpikir Radian dalam Membuat Mind Mapping
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.