Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi
KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi diartikan sebagai keadaan tidak bersatu padu, keadaan terpecah belah, hilangkan keutuhan dan peraturan, atau perpecahan.
Dikutip dari buku Strategi Implementasi Kebijakan Kuliah Daring Masa Pandemi Covid-19 dengan Menerapkan Teknologi Digital Dalam Proses Pembelajaran PKN di Universitas Sriwijaya (2022) oleh Ermanovida dan teman-teman, disintegrasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam masyarakat dalam situasi ketidakaturan.
Hal tersebut didasari pada memudarnya norma dan juga nilai yang sudah ada. Dalam ilmu sosiologi, disintegrasi merupakan suatu porsesi terpecah belahnya sebuah keadaan dari kesatuan sehingga menjadi tercerai berai.
Baca juga: Disintegrasi Bangsa: Hak Minoritas Terkait Multikulturalisme
Berikut tiga bentuk disintegrasi, yaitu:
Disintegrasi sosial
Bentuk disintegrasi yang pertama adalah disintegrasi sosial yaitu sebuah ketidak adanya fungsi dan norma sosial yang berjalan.
Keadaan dari disintegrasi sosial dapat disebabkan oleh masyarakat yang merasa kurang puas dengan kondisinya, sehingga ia ingin melakukan suatu perubahan yang mendasar.
Contoh dari disintegrasi sosial adalah kekacauan yang terjadi di Timor Timur setelah jejak pendapat dan kekacauan yang terjadi di Maluku ketika terjadi kerusuhan SARA.
Lalu apa yang menjadi penyebab terjadinya disintegrasi sosial ini? Disintegrasi sosial terjadi karena lima penyebab, berikut penjelasannya.
- Adanya perbedaan pandangan tentang tujuan yang ingin dicapai bersama. Contohnya masyarakat Indonesia memiliki cita-cita terbentuknya masyarakat yang adil serta makmur, seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Apabila ada kota atau provinsi yang mendirikan suatu negara sendiri, maka sudah pasti akan terjadi disintegrasi sosial.
- Norma yang ada pada masyarakat mulai hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya adalah permasalahan hukum di Indonesia yang tidak tegak dengan adil.
- Terjadinya pertentangan antara norma yang ada di dalam masyarakat. Biasanya terjadi pada di tingkat RT atau RW. Contohnya tentang minuman keras, ada beberapa yang beranggap bahwa minuman keras adalah suatu hal yang salah, namun ada pula yang berbeda pendapat.
- Adanya ketidak konsekuenan terhadap pemberian sanksi pada pelanggar norma. Hal ini berhubungan dengan penyebab lain seperti hukuman untuk koruptor dan rakyat kecil yang berbeda dan menyebabkan terjadi disintegrasi sosial.
- Penyebab disintegrasi sosial yang terakhir adalah tindakan warga yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, sehingga menjadi faktor penghambat perubahan sosial serta budaya.
Baca juga: Disintegrasi Bangsa
Cara pencegahan disintegrasi sosialLalu, bagaimana cara mencegah agar disintegrasi sosial ini tidak terjadi?
Tentu saja suatu bangsa dan masyarakat ingin segala bentuk disintegrasi termasuk disintegrasi sosial tidak terjadi atau dihindari, sebab memiliki dampak negatif atau buruk dalam berbagai macam aspek.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan seperti berikut ini:
- Hukum perlu ditegakan seadil-adilnya dan tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum perlu tegas dan tegak kepada siapapun yang melanggar hukum.
- Rasa nasionalisme yang perlu tumbuh dan ditingkatkan dalam diri seseorang. Sebab dengan meningkatnya rasa nasionalisme pada diri masyarakat, maka warga masyarakat pun akan mematuhi seluruh norma yang ada.
- Hukum yang berlaku dalam masyarakat harus sesuai dengan UUD 1945.
- Rasa toleransi pada setiap agama, suku dan kebudayaan. Oleh sebab itu, maka setiap masyarakat harus saling menghargai meskipun adanya perbedaan, jangan sampai terjadi suatu perpecahan yang diakibatkan oleh perbedaan.
- Integrasi nasional harus berjalan dengan maksimal dan setiap warga negara wajib melakukannya.
Baca juga: Disintegrasi Sosial: Pengertian, Dampak, dan Contohnya
Disintegrasi bangsa
Disintegrasi bangsa yaitu perpecahan hidup di dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari negara lain.
Disintegrasi ini dapat disebabkan pula oleh pengaruh dari suatu negara sendiri. Contohnya seperti kurang berterimanya masyarakat terhadap perbedaan, sehingga muncul sikap diskriminatif.
Sebelum disintegrasi budaya terjadi, biasanya akan terjadi disorganisasi dalam lingkungan masyarakat lebih dulu.
Disorganisasi terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat, norma sosial, nilai dan perbedaan tindakan dalam lingkungan masyarakat.
Apabila disorganisasi tidak segera diselesaikan atau diatasi maka akan menimbulkan suatu konflik dalam masyarakat yaitu disintegrasi budaya.
Pada umumnya, disintegrasi ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kelompok, sistem sosial, sistem sanksi, dan sistem tindakan. Berikut penjelasannya:
- Tidak ada lagi kesepakatan antaranggota kelompok yang membahas tentang tujuan sosial yang ingin dicapai, yang mulanya tujuan tersebut menjadi suatu pegangan bagi kelompok itu.
- Norma sosial yang ada di dalam masyarakat tidak lagi berfungsi untuk membantu anggota masyarakat guna mencapai tujuan yang telah disepakati.
- Norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota, tidak lagi sesuai dengan anggota kelompok. Sehingga setiap anggota kelompok menjadi abai terhadap norma yang berlaku.
- Sanksi sosial yang hadir di lingkungan masyarakat menjadi suatu hal yang lemah dan bahkan sudah tidak dilaksanakan dengan baik. Sanksi yang dikenakan pada seseorang yang melanggar suatu norma sudah dianggap tidak berlaku.
- Segala tindakan yang dilakukan oleh setiap masyarakat telah bertentangan dengan norma yang ada dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: Pengertian Integrasi Sosial, Faktor, dan Bentuk-bentuknya
Ciri-ciri disintegrasi budayaDilansir dari jurnal Disintegrasi Sosial (Studi Regulasi Perlindungan Ikan Pari Manta Masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur) (2018) karya Randi M Prakon, berikut ciri-ciri atau karakteristik disintegrasi budaya, yaitu:
- Adanya ketidaksamaan tujuan antara anggota dari suatu kelompok, sehingga tidak muncul keseragaman atau kesamaan dalam kelompok.
- Sebagian besar dari anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang telah berlaku.
- Wibawa dari para tokoh kelompok dan pemimpin mulai menurun di masyarakat.
- Sanksi tidak lagi berfungsi atau fungsinya berkurang dan tidak sebagaimana mestinya.
Disintegrasi keluarga
Bentuk ketiga disintegrasi merupakan disorganisasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan disebabkan karena adanya kekurang pahaman antaranggota keluarga.
Bentuk disintegrasi satu ini dapat dilihat dari berbagai macam kasus, seperti perselingkuhan atau perceraian.
Contoh lainnya dari disintegrasi keluarga adalah kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orangtua, sikap anak yang melawan pada kedua orangtuanya, tidak adanya rasa kekeluargaan dalam keluarga, tidak adanya komunikasi yang lancar di dalam keluarga, sikap egois dalam keluarga dan lain sebagainya.
Baca juga: Alasan Masyarakat yang Heterogen dapat Menghambat Integrasi Sosial
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.