Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Sikap adalah ekspresi seseorang dalam menanggapi dan merefleksikan suatu peristiwa atau obyek.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu sikap, dan bagaimana faktor, fungsi, ciri-ciri, karakteristik, dan pengembangannya.
Pengertian sikap
Sikap adalah ekspresi perasaan seseorang yang merefleksikan kesukaan atau ketidaksukaannya terhadap suatu obyek.
Menurut Philip Kotler, sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara konsisten, menyukai atau tidak menyukai sebuah obyek atau gagasan.
Sikap adalah ungkapan perasaan konsumen mengenai apa yang disukainya atau tidak, dan bagaimana kepercayaan mereka terhadap atribut serta manfaat tersebut.
Pengertian sikap adalah evaluasi dan perasaan seseorang yang relatif konsisten terhadap obyek atau gagasan, yang terdiri dari aspek keyakinan dan evaluasi atribut.
Kesimpulannya, sikap adalah reaksi seseorang terhadap obyek tertentu, bersifat positif atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam rasa suka maupun tidak, dan setuju maupun tidak.
Baca juga: Pengertian Sikap Menurut Ahli
Faktor yang memengaruhi sikap
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi sikap:
- Pengalaman pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan membentuk juga memengaruhi stimulus sosial. Tanggapan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap.
- Kebudayaan
Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
- Orang yang dianggap penting
Pihak atau orang yang dianggap penting dan tidak ingin dikecewakan, berarti berperan khusus dalam kehidupan kita.
Beberapa orang yang sering kita anggap penting dalam kehidupan adalah orangtua, orang yang status sosialnya tinggi, teman sebaya, teman dekat, dan lain-lain.
- Media Massa
Media massa adalah sarana komunikasi. Media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Adanya informasi baru mengenai suatu hal, memberi landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Baca juga: Pelaksanaan Sikap Toleransi
- Institusi, lembaga pendidikan, atau lembaga agama
Lembaga pendidikan dan agama adalah sistem yang memengaruhi pembentukan sikap, karena keduanya memiliki dasar pengertian dan konsep moral dalam diri seseorang.
- Sikap tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan pengalaman
Kadang, sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi, berfungsi sebagai penyaluran emosi dalam diri atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Fungsi sikap
Menurut Daniel Katz, empat fungsi sikap adalah:
- Fungsi utilitarian
Adalah fungsi yang berhubungan dengan prinsip dasar imbalan dan hukuman.
Dalam hal ini, manusia mengembangkan sikap dalam berbagai hal, terutama untuk mencari tahu apakah hal itu membawa keuntungan bagi dirinya atau tidak.
Baca juga: Pengertian Sikap Etnosentrisme dan Penyebabnya
- Fungsi ekspresi nilai
Manusia mengembangkan sikap terhadap suatu hal, bukan didasarkan atas manfaatnya, melainkan kemampuan hal tersebut dalam mengekpresikan nilai yang ada.
- Fungsi mempertahankan ego
Sikap yang dikembangkan manusia cenderung melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
- Fungsi pengetahuan
Sikap membantu manusia untuk lebih mengorganisasi banyaknya infromasi yang datang pada dirinya.
Fungsi pengetahuan membantu seseorang mengurangi ketidakpastian dan kebingungan mereka dalam memilah mana informasi yang relevan dan tidak.
Ciri-ciri sikap
Berikut ciri-ciri sikap:
- Sikap bukan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari
- Sikap dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari
- Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan mengandung hubungan obyek yang dirumuskan secara jelas
- Sikap dapat berkenaan dengan suatu obyek yang serupa.
Karakteristik sikap
Berikut beberapa karakteristik sikap:
- Sikap selalu memiliki obyek. Obyek ini dapat berupa konsep abstrak, seperti konsumerisme atau sesuatu yang nyata
- Konsistensi sikap. Sikap merupakan gambaran perasaan seseorang yang direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu, sikap memiliki konsistensi dengan perilaku
- Sikap positif, negatif, dan netral berarti tiap orang memiliki karakteristik sikapnya masing-masing
- Intensitas sikap yang bervariasi tingkatannya, tergantung kesukaan mereka terhadap satu hal
- Resistensi sikap adalah seberapa besar sikap individu bisa berubah
- Persistensi sikap adalah karakteristik yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu
- Keyakinan sikap adalah kepercayaan manusia mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya. Sikap seseorang terhadap obyek, sering muncul dalam sebuah situasi.
Baca juga: Sikap dan Tindakan untuk Menciptakan Kedamaian Dunia
Pengembangan sikap
Ada tiga aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan sikap, yakni:
- Pembentukan sikap
Sikap terbentuk dan berkembang sepanjang waktu melalui proses pembelajaran. Proses ini mengubah sikap seseorang terhadap suatu hal.
- Sumber-sumber yang memengaruhi pembentukan sikap
Ada beberapa sumber yang memengaruhi pembentukan dan pengembangan sikap, yaitu keluarga, teman sebaya, pengalaman pribadi, dan informasi komersial maupun non-komersial.
- Hubungan kepribadian dan sikap
Kepribadian manusia memengaruhi sikapnya. Sifat kepribadian, seperti agresive extroversion dan sebagainya, memengaruhi sikap mereka.
Jenis sikap
Berikut dua jenis sikap:
- Sikap spiritual
Sikap ini berkaitan dengan pembentukan manusia menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap spiritual merupakan sikap untuk selalu menerima, menghargai, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Baca juga: Sikap yang Harus Dilakukan agar Berbuah Kesuksesan
- Sikap sosial
Sikap ini berhubungan dengan manusia yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Sikap sosial adalah kesadaran indvidu untuk menentukan perbuatannya yang nyata, dan dilakukan berulang kali terhadap obyek sosial.
Adapun obyek sosial dalam sikap sosial adalah orang banyak yang kelompok. Dengan demikian, hal yang menandai adanya sikap sosial, yaitu:
-
- Subyek orang dalam kelompok
- Obyeknya orang banyak (sekelompok orang)
- Dinyatakan atau dilakukan berulang kali.