KOMPAS.com - Dimensi perubahan sosial adalah tentang faktor-faktor yang memengaruhi suatu perubahan sosial terjadi dalam masyarakat.
Dilansir dari buku Agama dan Perubahan Sosial (2021) oleh Muhammad Lukman Hakim, faktor internal terjadinya perubahan sosial adalah perubahan kependudukan, penemuan, dan konflik.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat perumusan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi suatu perubahan sosial dari masyarakat.
Hal ini terlihat dari adanya kesamaan pada beberapa bagian dan ilmu lainnya.
Baca juga: Perubahan Sosial: Pengertian dan Ciri-cirinya
Faktor internal perubahan sosial
Secara garis besar, Soerjono Soekanto membagi faktor perubahan sosial menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Dalam faktor internal perubahan sosial terdiri dari tiga poin, yakni:
- Perubahan kependudukan
Secara umum perubahan kependudukan dipahami secara kuantitatif di mana besaran jumlah penduduk menunjukkan jumlah yang bertambah atau berkurang.
Perasoalan seperti perubahan komposisi penduduk yang membagi penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, etnik, jenis pekerjaan, kelas sosial, maupun variabel-variabel lainnya, dan distribusi, yang kemudian memiliki pengaruh terhadap budaya maupun struktur sosial dari suatu masyarakat.
Baca juga: Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kesenjangan di Masyarakat
- Penemuan
Salah satu faktor internal perubahan sosal adalah adanya suatu temuan baru.
Dalam hal ini penemuan dapat juga disejajarkan dengan adanya inovasi yang timbul di dalam masyarakat.
Semakin banyak elemen budaya yang dihasilkan oleh para ahli, maka akan semakin besar pula terjadinya serangkaian discovery dan inventions.
Dalam konteks ini dapat digambarkan dengan adanya penemuan kaca, yang mendorong berbagai penemuan baru lainnya seperti lensa, perhiasan, botol, bola lampu, dan lainnya.
Baca juga: Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
- Konflik
Konflik merupakan bagian yang seolah tidak terpisahkan dengan suatu perubahan sosial.
Kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang berkelanjutan dan berjalan secara simultan.
Namun dengan demikian tidak selalu dipahami bahwa terjadinya perubahan sosial selalu dimulai dengan adanya konflik.
Sebagai kondisi adanya resistensi di dalam masyarakat, konflik memang dapat mendorong pada perubahan ke arah yang lebih namun juga sebaliknya.
Seperti misalnya, pertentang para generasi muda dengan generasi yang lebih tua tentang suatu nilai-nilai kebaruan juga akan membawa pada kondisi perubahan.
Baca juga: Contoh Perubahan Sosial Budaya Akibat Konflik
Pengertian perubahan sosial
Dikutip dari buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dalam Bingkai Keislaman (2021) oleh Mohammad Kamaludin, perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru di masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat dapat berkenaan dengan hal-hal berikut:
- Nilai-nilai sosial
- Norma-norma sosial
- Pola-pola perilaku
- Organisasi
- Susunan lembaga kemasyarakatan
- Lapisan-lapisan dalam masyarakat
- Kekuasaan dan wewenang
- Interaksi sosial
Itulah penjelasan mengenai faktor internal yang memengaruhi terjadinya perubahan sosial.
Semua masyarakat pasti saja akan mengalami perubahan sosial budaya.
Namun, perubahan tersebut umumnya tidak dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil.
Baca juga: Perubahan Sosial: Definisi dan Teori
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.