Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangan Karl Marx Terhadap Sosiologi Politik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
Sumbangan Karl Marx dalam Sosiologi Politik
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sosiologi politik adalah ilmu tentang kekuasaan, pemerintahan, otoritas, komando di dalam semua masyarakat manusia, tidak hanya di dalam masyarakat nasional.

Salah satu tokoh besar yang bisa dianggap sebagai ‘bapak pendiri’ sosiologi politik karena karyanya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosiologi politik adalah Karl Marx.

Marx memiliki kontribusi yang besar dalam menyusun teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik, sehingga gagasan tersebut disebut Marxisme.

Secara garis besar, sumbangan pemikiran Marx tentang sosiologi politik sangat bervariasi dan dapat digolongkan dalam tiga bidang, yaitu Teori Umum, Teori Khusus dan Metodologi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pokok Kajian Sosiologi Menurut Karl Marx

Teori umum

Teori umum Karl Marx membahas tentang determinisme ekonomi dan dialektika materialisme, di mana dalam teori ini Marx memandang bahwa kekayaan dan kekuasaan itu tidak terdistribusi secara merata dalam masyarakat.

Menurut Marx, ciri utama masyarakat bukannya stabilitas dan kesalingtergantungan, melainkan konflik dan persaingan, di mana konflik material bersumber dari kekuatan-kekuatan ekonomi yang saling bertegangan.

Berdasarkan teorinya, ia mengungkapkan bahwa konflik kelas akan terus ada, hingga akhirnya kapitalisme akan dihancurkan dan kelas proletar akan membangun masyarakat tanpa kelas.

Baca juga: Faktor-Faktor Penyebab Konflik

Teori khusus

Dalam teori khusus, Marx membahas mengenai perjuangan kelas dan alienansi. Salah satu sumbangan Karl Marx terhadap perkembangan sosiologi adalah teori tentang kelas.

Marx memiliki pandangan bahwa sejarah umat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurutnya, terdapat dua kelas sosial berdasarkan kepemilikan mereka terhadap alat-alat untuk melakukan produksi ekonomi, yaitu borjuis dan proletar.

Selain itu, Marx juga mengembangkan teori alienasi atau keterasingan, di mana kaum proletar pada akhirnya menyadari diri sebagai bagian dari kelompok-kelompok sosial atas dasar ekonomi. Situasi inilah yang kemudian akan memunculkan konflik kelas.

Pada dasarnya, hadirnya teori ini merupakan kritik Marx terhadap kaum liberal yang memandang bahwa sistem perekonomian liberal akan memberi keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.

Namun, menurut Marx ekonomi liberal hanya sebuah tempat untuk mengeksploitasi manusia dan menimbulkan adanya perbedaan kelas sosial. 

Baca juga: Pengertian Kelas Sosial Menurut Ahli

Metodologi

Sumbangan metodologi Karl Marx tampak dari upayanya untuk mengembangkan sosialisme ilmiah, sehingga memberikan standar keilmuan dan metode-metode yang menjadi pendorong bagi ilmuwan-ilmuwan berikutnya.

Sehingga Marx mengembangakan teori tentang ketakrelakan sejarah atau hal-hal yang secara historis yang tak terlelakan (teori perubahan sosial).

Marx selalu berusaha memberikan dasar yang kuat pada teori-teorinya dengan jalan menyajikan sejumlah besar pembuktian dan mengujinya dengan cara yang sistematis dan tepat serta teliti.

Baca juga: Berbagai Bentuk Ancaman di Bidang Politik

 

Referensi:

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi