Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Titanium adalah jenis logam yang banyak digunakan sebagai perhiasan.
Terletak pada kolom ke-22 di tabel periodik, titanium juga banyak dipakai dalam pembuatan pesawat terbang, peralatan medis, tindik, hingga tabir surya.
Logam ini sangat kuat, ringan, dan tahan korosi. Beratnya hanya 45 persen dari baja, namun dua kali lebih kuat dibanding aluminium.
Berikut sembilan fakta menarik tentang titanium:
Namanya berasal dari makhluk mitologi Yunani
Nama titanium berasal dari makhluk mitologi Yunani, Titan. Mereka dikisahkan sebagai dewa penguasa Bumi, yang kemudian digulingkan oleh Zeus.
Ditemukan pada 1791
Nama asli titanium ialah manaccanite. Logam ini ditemukan oleh William Gregor, seorang pendeta, di Manaccan, South Cornwall, Inggris, pada 1791.
Baca juga: Kegunaan Titanium dalam Kehidupan Sehari-hari
Saat itu, Gregor melaporkan temuannya ke Royal Geological Society of Cornwall, dan hasil penemuannya diterbitkan dalam jurnal sains Jerman, Crell’s Annalen.
Pada 1795, ahli kimia asal Jerman, Martin Heinrich Klaproth, menemukan logam ini, dan menamainya titanium untuk penghormatan para Titan Yunani.
Klaproth pun mengetahui penemuan Gregor sebelumnya, dan memastikan bahwa kedua elemen itu sama dan satu.
Pada 1910, ahli metalurgi asal Schenectady, New York, Matthew Hunter, menggunakan nama titanium, setelah sebelumnya logam ini tidak diisolasi dalam bentuk murni.
Keberadaannya melimpah
Titanium adalah unsur paling melimpah nomor sembilan di kerak Bumi.
Secara alami, titanium ada di tubuh manusia, tumbuhan, air laut, Bulan, meteor, sampai Matahari dan bintang-bintang lainnya.
Dalam keadaan murni, titanium tidak ditemukan bebas. Namun, melekat pada unsur-unsur lainnya. Di Bumi, titanium kebanyakan ada dalam batuan beku atau vulkanik.
Baca juga: Titanium: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Bisa digunakan dalam berbagai produk
Fakta unik tentang titanium yang berikutnya adalah hampir 95 persen logam yang digunakan dalam pembuatan produk, merupakan titanium dioksida.
Bentuknya menyerupai pigmen putih, dan banyak dipakai dalam tabir surya, cat, kosmetik, pasta gigi, hingga kertas.
Sangat kuat
Salah satu karakteristik titanium adalah rasio kekuatannya yang sangat tinggi terhadap berat.
Logam ini lebih kuat dua kali lipat dari aluminium, meski beratnya hanya 60 persennya. Kekuatan titanium sebanding dengan baja, meski 45 persen lebih ringan darinya.
Tahan korosi
Fakta menarik tentang titanium lainnya, yakni titanium tahan korosi. Diperkirakan, titanium hanya akan korosi, jika terendam selama 4000 tahun dalam air laut.
Wadah dari titanium, misalnya. Wadah ini banyak digunakan untuk menyimpan limbah nuklir jangka panjang.
Karena ketahanannya terhadap korosi, wadah ini bisa bertahan sampai 100 ribu tahun lamanya.
Baca juga: Mengapa Logam Bersifat Ulet dan Mudah Ditempa?
Dianggap tak beracun
Titanium banyak digunakan dalam implan medis dan perhiasan, karena dianggap tidak beracun dan reaktif.
Digunakan sebagai campuran emas
Titanium sering dijadikan sebagai bahan campuran emas. Selain membuatnya lebih kuat, campuran titanium membuat emas lebih tahan lama.
Logam transisi
Titanium merupakan logam transisi yang punya beberapa sifat umum layaknya jenis logam lainnya. Misal, titik leleh titanium ada pada 1.668º Celcius atau 3.034º Fahrenheit.
Titanium bukan konduktor listrik atau panas yang baik, berbeda dengan logam lainnya. Titanium juga bersifat nonmagnetik.
Baca juga: Logam Berat: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.