Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Bunyi Kuat dan Lemah: Perbedaan serta Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Pengertian Bunyi Kuat dan Lemah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Jika sebuah botol jatuh ke lantai, maka ia akan menghasilkan bunyi. Jika sebuah gendang dipukul, maka ia akan menghasilkan bunyi. Jika senar pada gitar dipetik, maka ia juga akan menghasilkan bunyi.

Semua bunyi yang muncul di telinga kita berasal dari benda yang bergetar. Benda-benda yang menghasilkan bunyi tersebut dikenal sebagai sumber bunyi.

Bunyi dapat diklasifikasikan menjadi bunyi kuat dan bunyi lemah.

Bunyi kuat adalah bunyi yang terjadi karena getafan yang kuat. Bunyi kuat mampu memekakkan telinga, bahkan merusak gendang telinga kita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan, bunyi lemah merupakan bunyi yang ditimbulkan oleh getaran yang lemah. 

Baca juga: Pengertian Bunyi, Sifat, dan Manfaatnya

Perbedaan bunyi kuat dan lemah

Sesuai dengan pengertian di atas, maka perbedaan antara bunyi kuat dengan bunyi lemah dapat dilihat dari getarannya.

Apabila getaran tersebut lemah, maka akan menghasilkan bunyi yang lemah. Begitu pula sebaliknya, apabila getaran tersebut kuat, maka akan menimbulkan bunyi yang kuat.

Contoh bunyi kuat dan lemah

Contoh bunyi kuat adalah bunyi bom, bunyi mercon, dan bunyi halilintar. Sementara, contoh bunyi lemah adalah suara orang berbisik

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Kuat Lemahnya Bunyi

Bunyi kuat dan bunyi lemah juga dapat diperagakan dengan menggunakan alat musik ritmis.

Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak mempunyai nada. Alat musik ini biasanya digunakkan sebagai pengiring atau untuk mengatur tempo dari suatu lagu.

Contoh alat musik ritmis bunyi kuat adalah:

Contoh alat musik ritmis bunyi lemah adalah:

Baca juga: 10 Contoh Alat Musik Ritmis 

 

Referensi:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi