KOMPAS.com – Gaya adalah dorongan atau tarikan yang mampu mempengaruhi keadaan suatu benda. Untuk melakukan suatu gaya, kita memerlukan tenaga. Semakin besar suatu gaya, semakin besar pula tenaga yang diperlukan.
Pengertian alat pengukur gaya
Alat pengukur gaya dapat juga disebut sebagai dinamometer.
Dinamometer dapat diartikan sebagai alat pengukur tenaga mesin, khususnya daya atau kecepatan putaran. Selain itu, dinamometer juga dapat diartikan sebagai perangkat untuk mengukur kekuatan atau torsi guna menguji kinerja otot.
Bentuk dan kegunaan dinamometer dapat berbeda-beda. Ada dinamometer yang digunakan untuk mengukur genggaman, ada juga dinamometer yang digunakan untuk mengukur kekuatan tarikan.
Baca juga: Anemometer, Alat Pengukur Kecepatan Angin
Dalam laboratorium fisika, dinamometer juga dikenal dengan nama neraca pegas.
Dinamometer tersebut merupakan alat yang mengukur besar atau kecilnya gaya dengan menerapkan prinsip gaya pegas.
Neraca pegas tersebut dapat digunakan untuk mengukur berat, bukan massa. Oleh karenanya, salah satu bagian utama dari neraca pegas adalah pegas yang terdapat di bagian dinamometer.
Dinamometer juga dapat digunakan untuk mengukur putaran mesin/RPM dan torsi. Gaya yang dihasilkan oleh suatu mesin dapat dihitung.
Maka dari itu, alat dinamometer ini dapat ditemukan pada kendaraan mobil atau motor, karena mempunyai mesin penggerak.
Jenis alat pengukur gaya
Alat pengukur gaya atau dinamometer memiliki berbagai jenis yang dapat dikelompokkan menurut metode pengukurannya dan kegunaannya.
Berikut penjabarannya:
Menurut metode pengukuranMenurut metode pengukurannya, dinamometer dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
- Engine Dinamometer (ED)
Engine Dinamometer (ED) merupakan metode pengukuran dengan menghubungkan poros output mesin secara langsung dengan dinamometer.
Melalui pengukuran ini, dinamometer mesin memberikan data yang dapat dibaca dalam satuan daya kuda atau horsepower.
- Chassis Dinamometer (CD).
Chassis Dinamometer (CD) merupakan metode pengukuran dengan menggunakan roda penggerak kendaraan.
Cara melalukan pengukuran ini adalah mesin dihidupkan dalam waktu yang amat singkat hingga mencapai kecepatan putar maksimal. Setelah itu, besar hasil pengukuran dapat dilihat pada monitor atau panel analog di unit dinamometer.
Baca juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Gempa Bumi
Menurut kegunaanMenurut kegunaannya, berikut jenis-jenis alat pengukur gaya:
- Dinamometer pengukur gaya tarik
Dinamometer untuk mengukur besar kecilnya gaya tarik dapat disebut sebagai neraca pegas.
Neraca pegas tersebut terdiri atas sebuah kumparan pegas yang terdapat dalam bejana yang terlindung dengan sebuah penunjuk skala yang terhubung ke ujung lainnya.
Ujung pegas akan meregang saat diberikan gaya tarik. Besar atau kecilnya regangan tergantung pada gaya yang diberikan.
Dinamometer jenis ini banyak digunakan dalam mengukur besar gaya yang diperlukan untuk menarik benda. Selain itu, dinamometer ini juga digunakan untuk mengukur berat benda karena pengaruh tarikan gravitasi.
- Dinamometer pengukur gaya dorong
Ada beberapa jenis dinamometer yang dapat digunakan untuk mengukur besar gaya dorong tersebut.
Jika pada tarikan dinamometer memanfaatkan regangan pegas, maka pada pengukur gaya dorong ini memanfaatkan rapatan pegas.
Pegas akan memampat ketika gaya dorong diberikan pada ujungnya. Besar atau kecilnya kerapatan bergantung pada gaya.
- Dinamometer pengukur kekuatan genggaman
Ada satu jenis dinamometer yang secara khusus digunakan untuk mengukur kekuatan genggaman tangan. Dinamometer ini biasa disebut handgrip dynamometry.
Baca juga: Alat Ukur Jangka Sorong: Fungsi, Jenis, dan Cara Penggunaannya
Referensi:
- Dianawati, Ajen. (2004). Intisari Pengetahuan Alam Lengkap SD. Jakarta: Kawan Pustaka.
- Muflihah & Sumilah. (2011). Pasti Lulus UASBN SD/MI. Jakarta: Media Pusindo