KOMPAS.com – Recorder termasuk alat musik yang banyak digunakan di dunia pendidikan. Umumnya, siswa diajak untuk memainkan sebuah lagu, baik nasional maupun daerah, dengan menggunakan alat musik ini.
Biasanya recorder berwujud instrumen dengan bentuk menyerupai suling, terbuat dari kayu dengan bagian yang ditiup berbentuk seperti corong tiup atau peluit.
Pengertian recorder
Pengertian recorder adalah alat musik dengan sumber bunyi yang berasal dari udara (aerophone) dan dimainkan dengan cara ditiup.
Recorder termasuk golongan instrumen melodis.
Baca juga: Memainkan Alat Musik Melodis
Jenis-jenis recorder
Jenis-jenis recorder menurut Jamalus sebagai berikut:
- Recorder sopranino
Recorder sopranino adalah recorder terkecil dan memiliki kunci F.
- Recorder sopran
Recorder sopran adalah recorder yang sedikit lebih besar dari recorder sopranino dan memiliki kunci C. Recorder sopran bisa juga disebut dengan diskan.
- Recorder alto
Recorder alto adalah recorder yang lebih besar dibandingkan dengan recorder sopranino dan sopran. Recorder alto bisa juga disebut recorder trebel. Recorder alto memiliki kunci F yang satu oktaf lebih rendah dari nada recorder sopranino.
- Recorder tenor
Recorder tenor adalah recorder dengan kunci C yang satu oktaf lebih rendah dari nada recorder sopran.
- Recorder bass
Recorder bass adalah jenis recorder terbesar. Recorder bass memiliki kunci Fyang satu oktaf lebih rendah dari nada recorder alto.
Bagian-bagian recorder sopran
Recorder yang sering digunakan di sekolah adalah recorder sopran. Bagian-bagian alat musik recorder ini terdiri dari:
- Bagian kepala
Di bagian ini terdapat bidang tiupan, lubang udara, dan pintu udara.
- Bagian badan
Di bagian ini terdapat lubang 1, lubang 2, lubang 3, lubang 4, lubang 5, lubang 6. Serta, terdapat juga lubang 0 (oktaf) yang terletak di bidang yang berbeda dengan keenam lubang tersebut.
- Bagian kaki
Di bagian kaki terdapat lubang 7 dan bagian paling ujung dari recorder.
Bagian kepala merupakan sumber tiupan untuk menimbulkan bunyi. Bagian badan dan kaki merupakan sumber nada untuk menyelaraskan nada.
Baca juga: Jenis Alat Musik Berdasarkan Fungsinya dalam Ensambel Musik
Cara memainkan recorder
Cara memainkan recorder yaitu dengan cara ditiup.
Berikut penjelasan lebih lanjut menganai cara memainkan recorder:
- Posisi kepala tegak dengan badan membusungkan dada.
- Angkat kedua siku hingga tidak menyentuh badan.
- Recorder bagian atas dipegang oleh tangan kiri dengan posisi jari sebagai berikut:
- Ibu jari menutup lubang nol, lubang yang letaknya terpisah dari lubang lainnya.
- Jari telunjuk menutup lubang 1.
- Jari tengah menutup lubang 2.
- Jari manis menutup lubang 3.
- Recorder bagian bawah dipegang oleh tangan kanan dengan posisi jari sebagai berikut:
- Lubang 4 ditutup oleh jari telunjuk.
- Lubang 5 ditutup oleh jari tengah.
- Lubang 6 ditutup oleh jari manis.
- Lubang 7 ditutup oleh jari kelingking.
- Sumber tiupan diletakkan di atas bibir bagian bawah. Serta, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan secara wajar.
- Bagian kepala recorder tidak perlu dimasukkan terlalu dalam, apalagi sampai menyentuh gigi. Tidak perlu digigit pula.
- Apabila ingin menghasilkan nada tinggi, maka lubang oktaf yang ditutup dengan ibu jari tangan kiri, dibuka setengah hingga tiga per empat.
- Teknik pernapasan serta tiupan yang dilakukan sebagai berikut:
- Teknik pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Untuk menghasilkan tiupan yang bagus, maka kita seakan mengucapkan kata “THU”. Tiupan yang dilakukan harus rata. Jangan terlalu kuat karena dapat memekakkan telinga.
Baca juga: Gambar dan Cara Memainkan Alat Musik Cello
Referensi:
- Hartati. (2023). Mahir Bermain Recorder Melalui Metode Demonstrasi. Jawa Barat: Penerbit Adab.
- Purnomo, Wahyu. (2009). Terampil Bermusik. Surakarta: Putra Nugraha
- Khusairi, A. R. F., Zandra, R. A., & Harini, N. (2019). Ketrampilan Memainkan Recorder Melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw. Promusika, 7(1), 1-10.
- Wahyudi, Imam. (2013). Efektivitas Pembelajaran Recorder Sopran dengan Media Iringan Midi di SMP Negeri 1 Wonosari Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.