Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan dan Contoh Komponen Abiotik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
Komponen Abiotik dalam Ekosistem
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pembahasan ekologi tidak pernah terlepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya.

Ekosistem tidak hanya meliputi komunitas organisme atau komponen biotik saja, tetapi juga ada komponen abiotik yang memiliki peran penting.

Komponen abiotik tersebut sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, serta menunjang keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di muka bumi.

Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan mengenai komponen abiotik beserta contohnya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Komponen Ekosistem dan Peranannya

Apa itu komponen abiotik?

Abiotik adalah komponen tidak hidup atau komponen fisik (sumber daya alam fisika dan kimia) atau benda mati (tidak bernyawa).

Komponen abiotik juga dapat dikatakan sebagai komponen fisika dan kimia yang terdapat pada suatu lingkungan atau ekosistem, yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan.

Semua komponen abiotik akan berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung pada komponen biotik untuk melangsungkan kehidupannya, termasuk memengaruhi kehidupan manusia.

Baca juga: Komponen Pembentuk Ekosistem: Biotik dan Abiotik

Contoh komponen abiotik

Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme.

Adapun contoh dari komponen abiotik antara lain:

Air

Sebagian besar tubuh makhluk hidup yakni 70-90 persen tersusun oleh air, maka dari itu air merupakan komponen yang sangat penting untuk makhluk hidup.

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme, air selalu bersiklus dan jumlahnya akan selalu tetap, sehingga yang membedakan hanya bentuk dan posisi tempat dia berada.

Namun, meski begitu masih ada saja wilayah-wilayah yang mengalami krisis air, karena sudah mulai ada gangguan terhadap lingkungan.

Tanah

Tanah tersusun dari bahan organik dan mineral, namun setiap jenis tanah mempunyai kandungan bahan organik dan mineral yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanahnya. 

Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsurunsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

Mengingat dalam tanah terdapat nutrisi dan juga terdapat air, maka tanah berperan sebagai tempat hidup dan tempat melakukan berbagai aktivitas tumbuhan dan berbagai mahluk hidup lainnya seperti berbagai jenis organisme pengurai, cacing, ular, dan sebagainya.

Baca juga: Pengaruh Pembentukan Pori-pori Makro Tanah

Udara

Udara merupakan campuran dari berbagai gas, namun gas yang dominan di dalam udara adalah nitrogen, O2, CO2, dan sebagainya yang ada di permukaan bumi.

Udara sangat penting bagi kehidupan karena di dalam udara terkandung oksigen yang diperlukan oleh semua mahkluk hidup untuk melakukan pernafasan (respirasi).

Udara selalu bersifat dinamis sehingga udara akan selalu bergerak dari satu tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat lain yang tekanan udaranya lebih rendah dan akan menjadi angin.

Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di dunia, di mana matahari juga memiliki banyak manfaat dalam menunjang keberlangsungan hidup makhluk hidup.

Cahaya matahari memengaruhi ekosistem secara global karena matahari dapat menentukan suhu, sehingga dengan adanya matahari maka bumi menjadi hangat dan bisa ditinggali oleh makhluk hidup.

Selain itu, cahaya matahari memungkinkan terjadinya siklus air, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain.

Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Tumbuhan memerlukan unsur hara dan air agar dapat melakukan proses fotosintesis, komponen abiotik yang dibutuhkan untuk proses tersebut adalah cahaya matahari.

Baca juga: Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem

Suhu

Bumi dapat ditinggali oleh makhluk hidup karena mempunyai suhu atau temperatur yang sesuai dan memungkinkan makhluk hidup mampu melakukan kehidupannya.

Seluruh proses fisiologis yang terjadi di dalam tubuh memerlukan kisaran suhu tertentu, lewat dari kisaran tersebut, proses fisiologis akan terganggu.

Maka dari itu, suhu menjadi suatu faktor penting dalam keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi.

Iklim

Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk dari interaksi berbagai komponen abiotik lain seperti udara, suhu, curah hujan, dan sebagainya.

Iklim sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah serta komunitas tumbuhan di suatu wilayah, keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama pun akan melahirkan keanekaragaman jenis spesien yang cukup tinggi.

Baca juga: Pengaruh Suhu dan Kelembapan pada Tumbuhan

 

Referensi: 

  • Bayu Sandika. 2021. Ekologi. Grobogan: Yayasan Citra Dharma Cindekia.
  • Djohar Maknun. 2017. Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau, Asri, Islami, dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
  • Etty Riani. 2016. Pengantar Ilmu Lingkungan. Tangerang: Universitas Terbuka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi