KOMPAS.com - Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme dan racun dari dalam tubuh.
Dilansir dari buku Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam (2020) oleh Dewi Nur Halimah, empat organ sistem ekskresi tubuh manusia, yakni:
- Kulit
- Ginjal
- Hati
- Paru-paru
Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia
Berikut tabel yang menjelaskan organ sistem ekskresi dan zat yang dikeluarkannya:
Organ ekskresi |
Zat yang dikeluarkan |
Ginjal |
Urine mengandung air, garam, amonia, dan asam urat |
Paru-paru |
Karbondioksida dan air |
Hati |
Empedu yang mengadung air, asam empedu, garam empedu, zat warna, bilirubin dan biliverdin, dan beberapa ion |
Kulit |
Keringat, minyak, dan garam mineral |
Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian dan Organ-organnya
Fungsi dari organ ekskresi
Selain itu, tiap organ sistem ekskresi memiliki fungsi tersendiri, berikut rinciannya:
GinjalFungsi ginjal dalam sistem ekskresi, yakni:
- Menghasilkan urine.
- Mengatur keseimbangan asam-basa lewat eksresi ion hidrogen, bikarbonat, dan ammonium.
- Mengatur keseimbangan konsentrasi ion-ion penting di dalam tubuh seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat, dan sulfat.
- Mengatur produksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang dengan melepaskan hormon eritropoietin.
- Mengeluarkan zat sisa organik (urea, asam urat, kreatinin, amonia, dan hasil penguraian hemoglobin serta hormon).
- Mengeluarkan zat racun (zat aditif makanan, polutan, obat-obatan, dan zat kimia seng)
- Mengendalikan konsentrasi nutrisi darah (glukosa dan asam amino).
Baca juga: Ekskresi, Salah Satu Ciri Makhluk Hidup
HatiFungsi hati sebagai organ ekskresi, yakni:
- Menghasilkan empedu. Racun dan zat berbahaya lain diserap oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu.
- Merombak sel darah merah (hemoglobin) yang rusak dan tua. Dalam proses ini, hemoglobin tua akan diubah menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin.
- Detoksifikasi zat beracun.
- Mengubah amonia menjadi urea. Amonia adalah gas berbahaya dari proses metabolisme asam amino sehingga harus didetokfikasi menjadi zat lebih aman, urea. Urea lalu dikeluarkan melalui urin.
- Metabolisme lemak. Mengubah karbohidrat dan protein berlebihan menjadi asam lemak dan trigliserida, lalu diangkut dan disimpan dalam sel lemak tubuh
- Metabolisme gula. Menyimpan glikogen dan mengubah gula yang berlebihan menjadi kolesterol LDL dan trigliserida. Lalu, trigliserida disimpan sebagai lemak.
Baca juga: 7 Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia
KulitDikutip dari buku Buku Pedoman Umum Pelajar RIPAL Rangkuman Ilmu Pengetahuan Alam Lengkap SMP (2015) oleh Tri Astuti, dijelaskan mengenai fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi manusia.
Kulit berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat.
Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh.
Sebaliknya, jika tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya.
Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea, dan air.
Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
Baca juga: Ginjal dan Fungsinya dalam Sistem Ekskresi
Paru-paruParu-paru merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas karbon diosida dan uap air.
Paru-paru bertugas memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah.
Darah yang mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan.
Itulah penjelasan mengenai organ-organ sistem ekskresi manusia beserta zat yang dikeluarkannya, dan fungsinya.
Baca juga: Kulit sebagai Organ Ekskresi Tubuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.