Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ayam Bisa Tuli Karena Berkokok dengan Sangat Keras?

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Ayam
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Ayam jantan berkokok di pagi hari. Suara kokokannya sangatlah keras. Apakah ayam bisa tuli karena berkokok dengan sangat keras? Ayam tidak akan tuli karena suara kokokannya sendiri, berikut adalah penjelasannya!

Seberapa keras suara ayam berkokok?

Ayam jantan berkokok dengan sangat keras. Dilansir dari American Association for the Advancement of Science, kokok ayam jantan berlangsung sekitar 1 hingga 2 detik dengan kekuatan sekitar 130 hingga 143 desibel.

Saking kerasnya, intensitas suara ayam jantan yang berkokok hampir sama dengan intensitas suara yang didengar ketika berdiri sekitar 15 meter dari pesawat jet yang lepas landas.

Dilansir dari Discover Magazine, suara keras di atas 120 desibel dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen karena gelombang tekanan udara yang kuat dan dapat merusak bahkan membunuh sel-sel yang menerjemahkan suara menjadi sinyal neurologis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Adapun, suara di atas 130 desibel hanya memerlukan waktu kurang dari 1 detik untuk merusak telinga dalam jangka waktu panjang.

Artinya, suara kokokan ayam dapat merusak telinganya sendiri dan membuat mereka tuli. Namun, bagaimana ayam jantan dapat berkokok sepuas hati tanpa menjadi tuli?

Jawabannya adalah struktur telinga ayam yang istimewa.

Ayam memiliki telinga yang dapat meredam suara

Ayam memiliki jaringan lunak yang munutupi sekitar 50 persen gendang telinganya.

Jaringan lunak tersebut meredam suara seperti pelindung telinga, membuat ayam tidak mendengar kokokannya sendiri dengan kekuatan penuh.

Baca juga: Karakteristik Daging Ayam

Ayam juga melindungi telinga dengan cara memiringkan kepalanya.

Dilansir dari Phys.org, ketika ayam memiringkan kepalanya ke belakang untuk berkokok, ada bagian lain yang menutupi saluran telinganya seperti peredam suara.

Inilah alasan mengapa ayam memiringkan kepalanya ke belakang ketika sedang berkokok.

Suara keras dapat merusak sel-sel rambut yang terhubung dengan sel saraf pendengaran.

Tidak seperti manusia, ayam dapat meregenerasi sel-sel rambut yang rusak karena suara kokokannya yang keras.

Sehingga, ayam tidak akan tuli meskipun berkokok dengan sangat keras.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi