KOMPAS.com – Multitasking adalah perilaku manusia ketika mengerjakan tugas-tugas secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan harapan supaya tugas-tugas tersebut dapat segera selesai.
Dalam melakukan multitasking, seseorang akan cenderung untuk memberikan perhatiannya yang lebih lama pada satu tugas, sebelum akhirnya berpindah mengerjakan tugas yang lain.
Meskipun begitu, perilaku multitasking dapat membuat perhatian kepada tugas-tugasnya menjadi tumpang tindih.
Pengertian multitasking
Kegiatan multitasking merupakan kegiatan yang terdiri dari dua tugas atau lebih yang dilakukan pada waktu yang sama.
Salah satu contoh kegiatan multitasking adalah membaca buku sambil mendengarkan musik. Beberapa ahli telah merumuskan definisi multitasking, sebagai berikut:
- Applebaum dan Marchionni
Menurut Applebaum dan Marchionni, multitasking merupakan kondisi di mana tugas menjadi ganda (dual task) atau lebih, kemudian tugas-tugas tersebut dikerjakan secara bersamaan dalam waktu yang sama.
- Salvucci dan Tangen
Salvucci dan Tangen berpendapat bahwa multitasking adalah ketika terdapat tugas berganda yang dikerjakan secara bersamaan hanya dalam waktu singkat.
Tugas-tugas yang dikerjakan dapat beragam, tidak hanya berupa tugas sekolah saja. Tugas yang dikerjakan dapat juga berupa tugas rumah, seperti menyetrika pakaian, mencuci piring, menyapu lantai, atau membersihkan kamar mandi.
Baca juga: Jenis-Jenis Perilaku Manusia
Perilaku multitasking sering dianggap kurang sehat. Namun, perilaku ini banyak dibutuhkan dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Bahkan, banyak orang yang sudah merencanakan tindakan apa yang akan ia lakukan selanjutnya supaya dapat segera menyelesaikan tugasnya. Salah satunya adalah Elon Musk.
Multitasking menjadi salah satu kebiasaan yang dipercaya oleh Elon Musk. Multitasking menjadi bagian penting dari strategi Musk yang membuatnya dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Bagi Elon Musk, multitasking adalah hal yang wajib dan membantunya untuk menyelesaikan berbagai proyek dengan waktu yang singkat. Meskipun terdapat kemungkinan bahwa dia dapat merasa kewalahan.
Contoh multitasking yang ia lakukan adalah selalu mengecek email ketika bermain dengan anaknya tanpa harus mengesampingkan siapa pun.
Kelebihan dan kekurangan multitasking
Beberapa kelebihan dan kekurangan multitasking, yaitu:
Kelebihan multitaskingKelebihan multitasking, sebagai berikut:
- Waktu yang digunakan lebih hemat
Dengan melakukan multitasking, seseorang dapat menggunakan sedikit waktu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan mereka. Oleh karena itu, ia jadi dapat melakukan aktivitas lain setelah menyelesaikan tugasnya.
- Tugas dapat selesai dengan cepat
Multitasking membuat tugas-tugas menjadi lebih cepat selesai. Hal ini dikarenakan tugas-tugas dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan.
- Meningkatkan produktivitas manusia
Berkat multitasking, seseorang menjadi dapat menyelesaikan berbagai tugas dengan waktu yang singkat. Hal ini berpengaruh pada peningkatan produktivitasnya.
Sebagai contoh Elon Musk yang memaksimalkan produktivitasnya dengan membagi jadwal menjadi interval lima menit yang memungkinkannya untuk tetap sesuai jadwal.
Baca juga: Kebiasaan (Folkways): Definisi dan Contohnya
Kekurangan multitaskingKekurangan multitasking sebagai berikut:
- Fokus menjadi kacau
Multitasking membuat kita mengalihkan fokur antar tugas dengan cepat. Hal ini justru dapat mengacaukan fokus kita.
- Menurunnya kualitas perhatian
Hal negatif yang dapat dihasilkan dari multitasking adalah menurunnya kualitas perhatian. Karena melakukan multitasking, kita dapat mengalami berkurangnya perhatian yang tepat dan diperlukan untuk tugas apa pun.
- Performa produktivitas berkurang
Bagi beberapa orang, multitasking mampu meningkatkan produktivitas. Namun, bagi orang yang lain, multitasking justru bisa membuat performa produktivitas menjadi berkurang. Hal itu dikarenakan konsentrasi seseorang menjadi terpecah.
- Menurunkan kreativitas seseorang
Multitasking dapat menurunkan kemampuan seseorang dalam berpikir kreatif. Hal ini akan berbahaya apabila tugas yang dikerjakan berkenaan dengan hal-hal yang memerlukan kreativitas.
- Mengganggu daya ingat.
Multitasking membuat seseorang dapat melupakan detail dari salah satu atau bahkan kedua tugas yang dilakukan.
Sebagai contoh ketika kita membaca novel sambil menonton televisi, daya ingat kita akan isi novel ataupun televisi dapat terganggu.
Baca juga: Penyakit dan Kebiasaan Buruk Bagi Kesehatan
Referensi:
- Ulwia, R. & Nurelysa, E. (2019). Indonesia Membaca. Guepedia.
- Joemadi, Esa. (2020). 24 Jam Bersama Miliarder Dunia. Araska Publisher.
- Leaf, Caroline. (2019). Switch on Your Brain: Aktifkan Otak Anda (Terjemahan Adri Budi). Light Publishing.