Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pengertian dan Jenis Ad Hominem

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Mengenal Pengertian dan Jenis Ad Hominem
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Istilah ad hominem merupakan metode yang banyak digunakan dalam suatu perdebatan.

Dalam perdebatan, pengertian ad hominem adalah upaya menyerang lawan debat dengan mengabaikan substansi pendapat dari pihak lawan debat tersebut.

Serangan yang dilakukan justru mengarah pada karakter pribadi dari lawan debat itu sendiri.

Yang diserang bukan argumennya, melainkan orang yang mengemukakan argumen tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan dari ad hominem adalah untuk membuat kesan yang dapat dibenarkan oleh para audiens yang hadir pada perdebatan tersebut.

Pada intinya, ad hominem merupakan membenarkan pendapat sendiri tanpa peduli dengan pendapat lawan.

Baca juga: Unsur, Struktur, dan Etika dalam Debat

Jenis ad hominem

Ad hominem dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu abusive ad hominem, dan circumstantial ad hominem, serta tu quoque ad hominem.

Berikut penjelasan jenis dan contoh ad hominem:

Abusive ad hominem (merendahkan sifat/diri pribadi seseorang)

Abusive ad hominem adalah argumen yang menyangkal pernyataan lawan debat bukan dari substansinya, melainkan dengan mengarah langsung kepada pribadi lawan debat tersebut.

Misalnya, dapat berupa mengarah ke personalitas, latar asosiasi, sifat, kondisi fisik, pakaian, dan sebagainya.

Ali-alih menyerang pernyataannya, abusive ad hominem justru menyerang diri atau sifat pribadi dari orang yang membuat pernyataan. Orang kedua merespon argumen orang pertama dengan menyalahgunakan sifat pribadi orang pertama.

Susun 2 contoh dari abusive ad hominem!

Contoh abusive ad hominem adalah:

Contoh lainnya adalah “Kamu itu badannya pendek, tetapi omongannya tinggi.”

Baca juga: Debat: Fungsi, Tujuan, dan Ciri-cirinya

Circumstantial ad hominem (merendahkan sistem keyakinan seseorang)

Circumstantial ad hominem adalah argumen yang tidak bertujuan menyanggah pernyataan lawan debat, tetapi justru mengarah pada hubungan pribadi lawan debat tersebut dengan situasi saat itu.

Bukannya menyerang pernyataan atau argumennya, seseorang justru menyerang hubungan antara orang yang membuat pernyataan dengan lingkungannya.

Contoh circumstantial ad hominem, yaitu:

  • “Kamu seakan-akan pro rakyat, tetapi buktinya kamu sendiri tidak pernah membela rakyat, dan justru mendukung kebijakan yang tidak pro rakyat.”
  • “Tidak perlu berkomentar tentang kami. Anda kan memiliki kitab suci sendiri yang banyak editannya.”
Tu quoque ad hominem (“kamu pun juga”).

Tu quoque ad hominem adalah argumen yang menyangkal pernyataan dan menuduh bahwa lawan debat munafik karena lawan debat tersebut dianggap tidak mempraktikkan pernyataannya sendiri.

Contoh tu quoque ad hominem adalah:

“Untuk apa Anda menceramahi saya tentang salat? Anda sendiri saja salatnya bolong-bolong atau bahkan tidak salat sama sekali.

Baca juga: Urutan Tata Cara Debat yang Baik

 

Referensi:

  • Aizid, Rizem. (2017). Dr. Zakir Naik Mengguncang Dunia. Yogyakarta: Diva Press.
  • Suhendra, H. J. & Eymeren, M. (2020). Logika Praktis untuk Komunikasi: Penalaran Kritis di Era Informasi. Jakarta: Hegel Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi