Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat Berbahaya Akibat Penambahan TEL pada Bensin

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Bensin yang mengandung timbal
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Berbagai zat ditambahkan untuk menambah nilai oktan pada bensin, salah satunya adalah TEL. Zat yang berbahaya bagi lingkungan akibat penambahan tel pada bensin adalah partikulat timbal. Berikut adalah penjelasannya!

Timbal tetraetil atau TEL adalah senyawa kimia yang dapat mencegah terjadinya ketukan pada mesin, sehingga dapat menaikkan nilai oktan bensin.

Namun, pembakaran bensin yang mengandung TEL memiliki efek berbahaya karena TEL sendiri merupakan zat yang berbahaya.

TEL berbahaya karena mengandung logam berat beracun, yaitu timbal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Proses Ketukan (Knocking) pada Mesin Karena Bahan Bakar

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, cairan TEL membunuh lebih dari 40 pekerja kimia selama awal pengembangan dan pembuatannya sebagai campuran bensin.

Pembakaran bensin yang mengandung TEL juga menghasilkan zat berbahaya bagi lingkungan berupa partikulat dan endapan timbal.

Partikulat dan endapan timbal ini sangat beracun bagi makhluk hidup.

Dilansir dari U.S. Environmental Protection Agency, timbal yang terlepas ke lingkungan dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dan reproduksi pada tumbuhan dan hewan, serta mengganggu sistem saraf pada vertebrata.

Baca juga: Sistem Saraf pada Manusia

Gangguan saraf tersebut dapat berupa kejang, kerusakan sistem saraf pusat, hingga kematian.

Hal tersebut sangat berbahaya karena dapat mengancam keanekaragaman hayati.

Tidak hanya bagi hewan dan tumbuhan, timbal juga memberikan efek buruk pada manusia, terutama pada anak-anak.

Dilansir dari World Health Organization, paparan timbal pada anak-anak dapat menyebabkan:

Baca juga: Logam Berat: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Selain itu, pada manusia paparan timbal juga dapat menyebabkan:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi