Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bentuk Pengembangan Wilayah di Negara Maju

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
5 Bentuk Pengembangan Wilayah di Negara Maju
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata.

Ciri utama negara maju dapat dilihat dari indikator standar hidup masyarakatnya. Umumnya, negara maju berpenduduk padat di kota inti dan didukung kawasan memanjang dengan sektor agraris sebagai sektor perekonomian utamanya.

Perkembangan kota pada negara maju biasanya erat dengan adanya keteraturan dalam mengordinir pertumbuhan dan perkembangan wilayah.

Terdapat lima macam bentuk kota dalam pengembangan wilayah di negara maju, bentuk-bentuk tersebut antara lain:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Sifatnya

Metropolis menyebar

Pola metropolis menyebar terbentuk dengan mengembangkan pertumbuhan pada bagian kota yang paling jarang penduduknya agar kota metropolitan tersebut akan cepat menyebar.

Dengan begitu maka aktivitas kegiatan sosial ekonomi pun akan menyebar, sehingga kepadatan penduduk kawasan metropolis menyebar relatif rendah.

Prasarana sosial ekonomi dari pusat kota yang lama akan disebar, sehingga produksi pertanian dan bahan makanan, kantor, pabrik, museum, perguruan tinggi, rumah sakit, dapat tersebar dimana-mana.

Selain itu, kepadatan penduduk yang rendah dan kegiatan soial ekonomi yang menyebar tentu memerlukan kendaraan pribadi sebagai transportasi serta memerlukan komunikasi sebagai jembatan antar moda.

Baca juga: 3 Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah

Metropolis galaktika

Metropolis galaktika terjadi dari permukiman kota yang kecil, berpenduduk padat, kemudian dipisahkan sejauh beberapa kilometer oleh kawasan pertanian dengan kepadatan penduduknya yang rendah.

Kegiatan sosial ekonomi pada kota metropolis galaktika terbagi menjadi berbagai unit kecil. Sarana dan prasarana dengan arus lalu lintas menyebar, tetapi kemudian akan memusat menuju permukiman atau menuju pusat kelompok permukiman kota.

Baca juga: Proses Terbentuknya Wilayah Fungsional

Metropolis terpusat

Karakteristik metropolis terpusat yaitu kepadatan penduduknya yang tinggi, terutama di pusatnya, di mana mayoritas penduduknya tinggal di apartemen, rumah susun, dan sebagainya.

Kegiatan sosial ekonomi pada kota metropolis terpusat sangat tinggi, namun biaya hidup mungkin dapat lebih rendah karena adanya pelayanan dan transportasi yang mudah dan efisien.

Bentuk metropolis terpusat dapat memberi dukungan yang kuat bagi masyarakat secara keseluruhan, tetapi terdapat suatu tingkatan tertentu di mana kepadatan penduduk yang sangat tinggi akan menyulitkan komunikasi antar penduduk.

Dengan banyaknya penduduk, maka pada kota metropolis terpusat sediaan transportasi umum lebih diutamakan dibandingkan dengan transportasi pribadi.

Baca juga: Mengenal Teori Tempat Sentral Menurut Christaller

Metropolis bintang

Metropolis bintang terbentuk karena mempunyai inti yang utama, dengan pola kepadatan penduduk membentuk bintang memanjang.

Inti kota utama sebagai pusat kota dikelilingi oleh banyak kota kedua yang terletak di sepanjang lengan-lengan linier tersebut.

Lengan-lengan linier tersebut mempunyai kepadatan penduduk yang sedang, yang lebih tinggi daripada metropolis menyebar, tetapi lebih rendah daripada metropolis terpusat.

Pertumbuhan pada metropolis bintang dapat berlangsung keluar dari lengan-lengan dan perubahan-perubahan dapat dilakukan dengan mudah karena kepadatan penduduk yang lebih rendah daripada di bagian inti utama.

Tersedianya lahan pertanian pun dapat menjadi salah satu faktor yang mendukung kawasan linier tersebut.

Baca juga: 3 Contoh Wilayah Formal

Metropolis cincin

Metropolis cincin terbentuk dengan kepadatan penduduk yang terletak di sekeliling tengah kota. Adapun daerah yang jarang penduduknya terletak ditengah kota, maka dari itu jenis kota ini disebut metropolis cincin karena bentuknya yang menyerupai cincin.

Pergerakan lalu lintas utama pada kota ini pun berbentuk seperti cincin dengan bantuan beberapa jalur yang menuju ke Central Bussiness District (CBD).

 

Referensi:

  • Adon Nasrullah Jamaludin. 2010. Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV Pustaka Setia.
  • Budiman. 2021. Manajemen Pembangunan Wilayah. Bandung: FISIP UIN SGD Press.
  • Iwan Kustiwan, Nia K.P. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Penerbit ITB.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi