Senyawa Pirimidin RNA

KOMPAS.com – Salah satu komponen RNA adalah pirimidin. Senyawa pirimidin RNA terdiri atas urasil dan sitosin. Apa yang dimaksud dengan urasil dan sitosin? Simaklah penjelasan berikut ini!

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pirimidin adalah kelas senyawa organik yang memiliki rangkaian cincin heterosiklik dengan 4 atom karbon dan 2 atom nitrogen.

Sitosin

Sitosin adalah senyawa organik dengan rumus kmia C4H5N3O. Sitosin adalah salah satu basa nitrogen penyusun pirimidin RNA.

Dalam RNA, sitosin selalu berpasangan dengan guanine.

Baca juga: RNA: Pengertian, Struktur, dan Fungsi

Dilansir dari Biology Online, sitosin dapat dibedakan dengan pirimidin lainnya karena memiliki gugus keto pada posisi 2 dan gugus amina pada posisi 4 pada cincin aromatic heterosikliknya.

Sitosin dapat difosfolirasi dengan fosfat. Adapun, fosfat tersebut dapat kembali dilepaskan untuk mengubah molekul ADP menjadi molekul pembawa energi atau ATP.

Tidak hanya berada pada RNA, sitosin juga menyusun nukleotida DNA.

Urasil

Urasil adalah senyawa organik berupa basa nitrogen yang membentuk RNA. Urasil memiliki rumus kimia C4H4N2O2.

Urasil memiliki 2 gugus keto pada posisi 2 dan 4 cincin heterosikliknya.

Baca juga: Daftar Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Urasil hanya ditemukan dalam nukleotida RNA dan tidak ditemukan dalam nukleotida DNA. Dalam RNA, urasil selalu berpasangan dengan adenin.

Dilansir dari National Human Genome Research Institute, urasil pada DNA memberikan kemampuan RNA untuk terdegradasi dengan mudah. Sehingga, memungkinkan sel untuk mengubah gen mana yang sedang diekspresikan.

Adapun, dalam DNA keberadaan urasil digantikan oleh timin.