Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pewarisan Sifat Perlekatan Cuping Telinga

Baca di App
Lihat Foto
k12.libretexts.org
Pewarisan sifat cuping telinga
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Pernahkah kamu memperhatikan cuping telingamu? Apakah cuping telingamu melekat atau tergantung bebas? Tahukah kamu bahwa perlekatan cuping telinga adalah warisan genetik dari orang tua? Berikut adalah penjelasannya!

Cuping telinga bebas

Dilansir dari News Medical & Life Sciences, cuping telinga bebas adalah bentuk daun telinga yang menggantung di bawah perlekatan di kepala.

Biasanya, cuping telinga bebas atau menggantung memiliki ukuran yang lebih besar.

Baca juga: Prinsip Pewarisan Sifat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuping telinga melekat

Dilansir dari Exploratorium, cuping telinga melekat adalah daun telinga yang menempel dan terhubung langsung ke kepala.

Biasanya, cuping telinga melekat memiliki ukuran yang lebih kecil.

Pewarisan sifat perlekatan cuping telinga

Dilansir dari Biology LibreTexts, sebuah gen autosomal tunggal dengan dua alel menentukan apakah kita memiliki cuping telinga yang menggantung bebas atau melekat.

Dua alel tersebut terbagimenjadi gen yang dominan dan resesif. Cuping telinga yang menggantung bebas adalah gen autosomal yang bersifat dominan dan dicirikan dengan genotipe F.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Fenotipe?

Sedangkan, cuping telinga yang melekat adalah gen autosomal yang resesif dan dicirikan dengan genotipe f.

Gen dominan dapat langsung diekspresikan walau seseorang memiliki satu salinan saja.

Misalnya, seseorang akan memiliki cuping telinga yang menggantung bebas jika memiliki genotipe FF, fF, atau Ff.

Sedangkan, gen resesif hanya diekspresikan ketika seseorang memiliki dua salinan saja yaitu FF. Hal tersebut karena sifatnya tertutupi oleh gen dominan.

Inilah mengapa orang dengan cuping telinga menggantung bebas lebih banyak daripada orang dengan cuping telinga melekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi