Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Teori Permintaan Uang dalam Ilmu Ekonomi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ada tiga teori permintaan uang, yakni teori permintaan uang sebelum Keynes, teori permintaan uang Keynes, dan teori permintaan uang setelah Keynes.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori permintaan uang adalah kumpulan gagasan ahli yang menjelaskan tentang penerimaan uang dalam masyarakat.

Menurut Dwi Eko Waluyo dalam buku Ekonomika Makro (2019), secara garis besar, ada tiga teori permintaan uang, yakni:

Berikut penjelasannya:

Teori permintaan uang klasik

Teori ini sering juga disebut teori permintaan uang sebelum Keynes. Karena dirumuskan sebelum Keynes menyampaikan gagasannya soal permintaan uang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari buku Ekonomi Syariah (2021) oleh Alexander Thian, asumsi teori klasik adalah perekonomian selalu dalam posisi seimbang.

Baca juga: Teori Permintaan Uang Klasik

Sejumlah teori permintaan uang yang masuk dalam gagasan ini adalah teori permintaan uang Irving Fisher dan Cambridge.

Bagi Fisher, uang adalah alat pertukaran. Ia menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri. Ungkapan ini lebih dikenal sebagai Say's Law.

Sementara itu, teori permintaan uang Cambridge diungkapkan oleh Marshall dan Pigou. Mereka menjelaskan bahwasanya uang merupakan alat penyimpanan kekayaan.

Menurut mereka, permintaan uang tunai dipengaruhi sejumlah faktor, seperti tingkat bunga, jumlah kekayaan, dan ekspetasi tingkat bunga.

Teori permintaan uang Keynes

Dilansir dari buku Faktor Tingginya Permintaan Uang (2020) karya Adriyadi Widyanto, Keynes dalam teorinya ini mengungkapkan bahwa uang berfungsi sebagai store of value.

Saat memegang uang, masyarakat memiliki motifnya masing-masing. Entah itu untuk transaksi maupun berjaga-jaga.

Baca juga: Teori Permintaan Uang Keynes

Hal tersebutlah yang kemudian ditekankan oleh Keynes. Ia berpendapat bahwa teori miliknya, yakni liquidity of preference mencerminkan perilaku masyarakat sewaktu memegang uang.

Besaran permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga, biasanya ditentukan oleh nominal pendapatan seseorang.

Sedangkan permintaan uang untuk spekulasi bisa ditentukan menurut tingkat suku bunga yang ditawarkan.

Teori permintaan uang Baumol-Tobin

Teori permintaan uang ini muncul setelah Keynes mengungkapkan gagasannya.

Menurut Baumol dan Tobin, individu dapat memegang uang dan surat berharga di waktu yang bersamaan.

Saat uangnya habis, mereka dapat mencairkan surat berharga tersebut, dan memenuhi kebutuhannya dari penghasilan itu.

Berbeda dengan teori Keynes, Baumol dan Tobin berpendapat bahwa permintaan uang untuk berjaga-jaga tidak hanya ditentukan oleh pendapatan, melainkan juga oleh suku bunga.

Baca juga: Permintaan Uang: Pengertian dan Faktor-faktornya

Dalam teori permintaan uang ini, makin tinggi suku bunganya, kian tinggi pula biaya yang harus ditanggung seseorang saat memegang uang tunai.

Oleh karena itu, seseorang akan menentukan jumlah uang yang akan dipakai, untuk tujuan transaksi yang dapat meningkatkan pendapatannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi