Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Persamaan dan Perbedaan Pemilu Pertama 1955 dengan Pemilu 2014

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Pemilu pertama kali diadakan pada 1955. Meski sudah dilangsungkan beberapa kali, pemilu pertama 1955 punya persamaan dan perbedaan dengan pemilu 2014. Apa persamaan pemilu pertama 1955 dengan 2014? Apa perbedaan pemilu pertama 1955 dengan 2014?
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Pemilu adalah singkatan dari pemilihan umum. Pemilu identik dengan pergantian kepemimpinan dan masalah politik.

Dikutip dari buku Bahan Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia VI (2022) oleh Syarifuddin, pemilu di Indonesia, pertama kali dilaksanakan pada 1955.

Kala itu, pemilu terbagi menjadi dua tahapan, yakni untuk memilih anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan anggota konstituante.

Pemilu tahap pertama dilangsungkan pada 29 September 1955. Sedangkan tahap kedua dilaksanakan pada 15 Desember 1955.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah beberapa kali pemilu berlangsung, pemilihan umum ini dilaksanakan kembali pada 2014 setelah 2009.

Baca juga: Pengertian Pemilu, Tujuan, Asas, dan Prinsip

Jelaskan persamaan dan perbedaan antara pemilu pertama tahun 1955 dengan pemilu tahun 2014! 

Persamaan pemilu pertama 1955 dengan 2014, yakni keduanya sama-sama bertujuan memilih anggota parlemen.

Perbedaan pemilu pertama 1955 dengan 2014 adalah pemilu 1955 ditujukan untuk memilih anggota konstituante. Sementara pemilu 2014, untuk mencari presiden dan wakilnya.

Berikut penjelasan lebih lanjutnya:

Persamaan pemilu pertama 1955 dengan 2014

Dilansir dari buku Penegakan Hukum Pemilu (2023) karya Maryam Salampessy dkk, pemilu 2014 dilangsungkan pada 9 April 2014.

Pemilu waktu itu ditujukan untuk memilih anggota parlemen, meliputi DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Kembali ke 1955, saat itu, pemilu tahap pertama dimenangkan oleh empat partai politik (parpol), yakni:

Baca juga: Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia

Persamaan pemilu pertama 1955 dengan 2014 adalah keduanya sama-sama bertujuan memilih anggota parlemen.

Selain itu, persamaan keduanya adalah anggota parlemen yang dicalonkan datang dari partai politik atau calon perseorangan.

Sistem perhitungan yang digunakan pun sama, yakni menurut hasil suara terbanyak.

Kesimpulannya, persamaan pemilu pertama 1955 dengan 2014 adalah:

  • Sama-sama memilih anggota parlemen
  • Calonnya datang dari partai politik atau perseorangan
  • Menggunakan sistem perhitungan suara yang sama.

Perbedaan pemilu pertama 1955 dengan 2014

Perbedaan yang paling kentara di antara dua pemilu tersebut adalah pemilu 1955 untuk mencari anggota konstituante. Sementara pemilu 2014 untuk memilih presiden dan wakilnya.

Adapun yang dimaksud anggota konstituante, yakni lembaga yang bertugas menyusun undang-undang atau konstitusi.

Baca juga: Pemilu: Pengertian, Alasan, Fungsi, Asas dan Tujuan

Dari segi keamanannya pun juga berbeda. Pada 1955, kondisi keamanan negara belum stabil karena ada pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).

Sementara, pemilu 2014 dilangsungkan saat kondisi keamanan negara sudah jauh lebih stabil dan baik.

Perbedaan pemilu pertama 1955 dengan 2014 lainnya adalah pemenang partai politiknya.

Pada 1955, PNI, Masyumi, NU, dan PKI menjadi partai politik terbesar. Sedangkan pada 2014, ada tiga partai besar pemenang pemilu, yakni:

  • PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
  • Golkar (Golongan Karya)
  • Gerindra (Gerakan Indonesia Raya).

Kesimpulannya, tiga perbedaan pemilu pertama 1955 dengan 2014, yakni:

  • Pemilu 1955 untuk memilih anggota konstituante, sedangkan pemilu 2014 untuk memilih presiden dan wakil presiden
  • Kondisi keamanan negara
  • Jumlah dan nama partai politik pemenang pemilu.

Baca juga: Perbedaan Sistem Pemilu Distrik dan Proporsional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi