Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Model Komunikasi Transaksional

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Mengenal Model Komunikasi Transaksional
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Para ahli komunikasi menciptakan model-model atau representasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks antara elemen-elemen pada proses komunikasi yang mempermudah kita untuk memahaminya.

Meskipun terdapat berbagai model komunikasi, di sini kita akan membahas salah satu model yang cukup terkenal yaitu model komunikasi transaksional.

Model komunikasi transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun pada tahun 1970.

Model komunikasi transaksional atau transactional model of communication menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung dengan terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi bersifat transaksional mengandung arti bahwa proses tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.

Baca juga: Model Komunikasi Stimulus-Respons (SR)

Model transaksional menuntut kita untuk sadar akan pengaruh suatu pesan terhadap pesan lainnya.

Karena suatu pesan dibangun dari pesan sebelumnya, maka akan ada ketergantungan antara masing-masing komponen komunikasi. Perubahan pada suatu komponen akan turut mengubah komponen yang lainnya.

Model transaksional berasumsi bahwa ketika kita secara terus-menerus mengirim dan menerima pesan, maka kita akan berurusan baik dengan elemen verbal ataupun nonverbal dari pesan tersebut.

Dengan kata lain, para komunikator menegoisasikan maknanya.

Sebagai contoh, saat seorang teman menanyakan latar belakang keluarga kita, kita mungkin akan menggunakan istilah yang tidak dimengerti olehnya. Kemudian, ia mungkin akan menunjukkan ketidakpahamannya dengan mengerutkan dahinya.

Menanggapi hal tersebut, kemungkinan besar kita akan menjelaskan perihal istilah yang tadi kita gunakan dan melanjutkan pembicaraan.

Contoh di atas menggarisbawahi suatu tingkatan di mana dua orang terlibat secara aktif dalam sebuah peristiwa komunikasi. Pesan nonverbal sama pentingnya dengan pesan verbal dalam proses transaksional.

Model komunikasi transaksional menekankan semua tingkah laku adalah komunikatif. Model ini mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, budaya, dan hubungan.

Model komunikasi transaksional melukiskan bahwa ketika kita berkomunikasi bukan hanya sebagai tempat untuk bertukar pesan, tetapi juga untuk membangun hubungan.

Baca juga: Apa itu Model Komunikasi Satu Tahap?

Perbedaannya dengan model interaksional

Seperti model interaksional yang terdapat bidang pengalaman, pada model transaksional juga terdapat bidang pengalaman, tetapi terjadi perpotongan.

Hal tersebut merupakan penambahan penting terhadap pemahaman akan proses komunikasi karena menunjukkan adanya proses pemahaman yang aktif.

Artinya, setiap individu harus membangun kesamaan makna supaya komunikasi dapat terjadi.

Pada model komunikasi interaksional menyatakan bahwa dua orang yang dibesarkan dengan cara berbeda akan berhubungan dengan satu sama lain dengan mempunyai pemahaman akan latar belakang satu sama lain.

Sementara itu, model transaksional menuntut masing-masing dari mereka untuk memahami dan mengintegrasikan bidang pengalaman masing-masing ke dalam kehidupan mereka sendiri.

Sebagai contoh, tidak cukup bagi Yuvia untuk mengetahui bahwa Falin pernah dipenjara. Pandangan transaksional menyatakan bahwa ia harus mencari cara untuk memperhitungkan masa lalu Falin tersebut.

Apakah hal tersebut akan memengaruhi hubungan yang sedang mereka jalani? Jika tidak, bagaimana Yuvia akan membahas hal tersebut dengan Falin?

Model transaksional membawa makna satu langkah lebih maju apabila dibandingkan dengan model interaksional. Model transaksional mengasumsikan timbal balik.

Jika dalam model komunikasi interaksional sebuah makna dicapai melalui umpan balik dari pengirim dan penerima, maka dalam model komunikasi transaksional seseorang membangun kesamaan makna.

Baca juga: Model Komunikasi Shannon dan Weaver: Kelebihan dan Kekurangannya

 

Referensi:

  • West, R. & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi (Maer, M. N. D., Penerjemah). Penerbit Salemba Humanika.
  • Djerubu, D. dkk. (2022). Pengantar Ilmu Komunikasi. Pradina Pustaka.
  • Bar, A. dkk. (2023). Bunga Rampai Komunikasi Keperawatan. Media Pustaka Indo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi