KOMPAS.com - Bumi berputar mengelilingi matahari disebut revolusi.
Dilansir dari buku Seri Super IPA (2006) oleh Bambang Sutejo, bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan sebesar 23,5 derajat terhadap matahari, dari garis tergak lurus pada ekliptika.
Lamanya bumi berevolusi adalah 1 tahun atau 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Akibat revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan musim.
Baca juga: Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi bumi
Sedangkan, peristiwa bumi yang berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
Akibat rotasi ini, bumi mengalami siang dan malam, terjadinya gerak semu harian, dan terjadinya perbedaan atau pembagian waktu.
Bumi berotasi sekali selama sehari, yaitu 23 jam 56 menit dan 4.09 detik.
Dikutip dari Sukses UASBN (2011) oleh Si Oxta, sama seperti revolusi bumi, bumi berputar pada proosnya dengan kemiringan bumi 23,5 derajat dari garis tegak lurus pada ekliptika.
Perlu diketahui, lamanya waktu bulan berotasi sama dengan lamanya waktu bulan berevolusi, yaitu kira-kira 1 bulan (tepatnya 27,3 hari).
Baca juga: Revolusi Bumi dan Akibatnya
Fase bulan
Selain itu, ada juga istilah yang dinamakan fase bulan.
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi yang terjadi akibat bulan berevolusi.
Adapun fase-fase bulan secara berurutan, yakni:
- Bulan baru
- Bulan sabit
- Bulan separuh
- Bulan bungkuk
- Bulan purnama
- Bulan bungkuk
- Bulan separuh
- Bulan sabit
- Bulan seperti awal lagi
Itulah penjelasan mengenai berapa derajat bumi berputar secara rotasi maupun revolusi.
Baca juga: 5 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Revolusi Bumi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.