Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Saat Menimba Air Awalnya Ringan Menjadi Makin Berat?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Retia Kartika Dewi
Saat kita menimba air, ember yang berisi air awalnya terasa ringan hingga mendekati permukaan akan terasa semakin berat.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mencoba menimba air pada sumur?

Saat kita menimba air, ember yang berisi air awalnya terasa ringan hingga mendekati permukaan akan terasa semakin berat.

Lalu, apa alasannya?

Dilansir dari buku Ensiklopedia Sains (2020) oleh Nida'ul Khairiyah, alasan mengapa benda terasa lebih ringan jika di dalam air dibanding di permukaan karena massa air lebih besar daripada massa di udara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan gravitasi terhalang partikel-partikel air sehingga air massa benda jauh lebih kecil daripada di luar air (udara).

Baca juga: Massa Jenis dan Hukum Archimedes

Selain itu, ada istilah buoyancy atau gaya apung pada benda yang di dalam zat cair.

Gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang melawan berat dari benda yang direndam karena perbedaan tekanan.

Perbedaan tekanan merupakan gaya resultan yang cenderung mempercepat pergerakan benda ke atas atau menjadikan percepatan ke bawah dari suatu benda berkurang hingga nol dan mencapai kelajuan terminal.

Besarnya gaya apung sebanding dengan besarnya benda tekanan antara permukaan dan dasar kolom, dan setara dengan berat fluida yang terpindahkan yang seharusnya mengisi ruang yang ditempati oleh benda.

Sehingga benda yang memiliki massa jenis lebih besar dari fluida akan tenggelam, dan benda yang memiliki massa jenis rendah dari fluida akan mengapung.

Baca juga: Hukum Archimedes dan Gaya di dalam Air

Pengaruh Hukum Archimedes

Dikutip dari buku Fluida Statis dan Dinamis Berbasis Keterampilan Proses Sains (2023) oleh Muhammad Arsyad, peristiwa mengangkat beban atau massa di dalam air terasa lebih ringan juga dipengaruhi oleh Hukum Archimedes.

Berikut bunyi Hukum Archimedes:

"Ketika sebuah benda yang dimasukkan ke dalam zat cair (fluida) seluruhnya atau sebagian akan mendapat gaya apung atau gaya angkat ke atas yang besarnya adalah seberat fluida yang dipindahkan."

Baca juga: Teknologi yang Menggunakan Hukum Archimedes

Contoh lain peristiwa Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari adalah kapal selam.

Kapal selam dapat menyesuaikan kerapatan atau massa kenis di bawah air, dengan demikian maka kapal selam ini dapat tenggelam, melayang dan mengapung di permukaan.

Caranya adalah dengan membuang atau menambahkan air untuk menambah atau mengurangi kerapatan atau massa jenis kapal.

Itulah penjelasan mengenai mengapa saat kita menimba air makin lama ember terasa berat.

Baca juga: Contoh Penerapan Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi