Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helium, Gas Mulia yang Paling Banyak Terdapat di Alam Semesta

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Ilustrasi alam semesta
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Unsur gas mulia memiliki kelimpahan yang bervariasi di alam semesta. Namun, tahukah kamu apa gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta? Gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta adalah helium.

Helium adalah gas mulia dengan nomor atom dua. Artinya, helium terbentuk dari 2 proton dan 2 elektron.

Helium adalah gas mulia paling banyak sekaligus unsur kedua paling banyak di alam semesta setelah hidrogen.

Dilansir dari Space, para kosmolog memperkirakan bahwa alam semesta adalah campuran sekitar 75 persen hidrogen, 25 persen helium, dan sejumlah kecil litium.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gas Mulia: Unsur dan Sifat-sifatnya

Artinya, sekitar 25 persen hal yang ada di alam semesta adalah helium. Diperkirakan, helium dibuat setelah big bang terjadi dalam pembentukan alam semesta.

Dilansir dari NASA, hidrogen mengalami reaksi fusi dan membentuk helium.

Adapun, helium merupakan unsur yang paling mudah dibentuk dan paling sulit terurai sehingga dapat berada di alam semesta dalam jumlah besar.

Dilansir dari Lawrence Berkeley National Laboratory, sekitar satu miliar tahun setelah big bang awan atom hidrogen mendingin dan gas helium mulai menyatu di bawah gaya gravitasi.

Baca juga: Teori Dentuman Besar

Hal tersebut kemudian membetuk protobintang yang nantinya akan membentuk bintang, misalnya matahari.

Inilah mengapa helium sangat melimpah di alam. Adapun, bintang menggunakan helium sebagai bahan bakarnya.

Di mana helium diubah menjadi oksigen dan karbon sebelum bintang-bintang tersebut mati.

Hal tersebut membuat oksigen dan karbon juga turut termasuk ke dalam unusr-unsur paling banyak di alam semesta.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi