Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teori Pertukaran Sosial: Asumsi dan Sudut Pandang

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Mengenal Teori Pertukaran Sosial: Asumsi dan Sudut Pandang
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Teori pertukaran sosial dikembangkan oleh John Tibaut dan Harold Kelley yang merupakan psikolog sosial asal Amerika.

Teori pertukaran sosial atau social exchange theory adalah teori yang didasarkan pada ide bahwa seseorang memandang hubungan mereka dalam konteks ekonomi.

Konteks ekonomi di sana merujuk pada ia menghitung pengorbanan serta membandingkannya dengan penghargaan yang didapatkan karena meneruskan hubungan tersebut.

Oleh karena itu, dalam teori pertukaran sosial berkembang pemikiran bahwa suatu hubungan antarmanusia terjalin atas dua elemen penting yaitu pengorbanan (cost) dan penghargaan (reward).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengorbanan (cost) adalah elemen dari sebuah hubungan yang mempunyai nilai negatif bagi seseorang.

Nilai negatif dalam hubungan dapat berwujud rasa tertekan dan ketegangan yang muncul dalam hubungan interpersonal. Bahkan, nilai negatif ini mempunyai peluang menciptakan konflik interpersonal.

Sementara itu, penghargaan (reward) adalah elemen dalam sebuah hubungan yang mempunyai nilai positif.

Nilai positif dapat berwujud kegembiraan, kepuasan, kesetiaan dalam pertemanan, serta rasa saling mengerti.

Para teoretikus pertukaran sosial mempunyai pendapat bahwa semua orang menilai hubungan mereka dengan melihat pengorbanan dan penghargaan.

Sebagai contoh, ketika Anda harus menyelesaikan suatu tugas sekolah dan sahabat Anda baru saja putus dengan pacarnya serta ingin bercerita kepada Anda. Anda dapat melihat bagaimana persahabatan tersebut meminta Anda untuk mengorbankan waktu Anda.

Walaupun begitu, suatu hubungan juga dapat memberikan penghargaan dan hal-hal positif.

Baca juga: Pengertian Hubungan Sosial dan Ciri-Cirinya

Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa dorongan utama dalam hubungan interpersonal adalah kepuasan dari kepentingan pribadi dua orang yang terlibat. Kepentingan pribadi tak selalu dianggap buruk dan mampu meningkatkan suatu hubungan.

Pertukaran interpersonal dianggap mirip dengan pertukaran ekonomis di mana seseorang akan merasa puas saat mereka menerima kembalian yang sesuai dengan pertukaran mereka.

Asumsi teori pertukaran sosial

Teori pertukaran sosial dibangun berdasarkan beberapa asumsi tentang sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan.

Karena teori pertukaran sosial didasarkan pada metafora pertukaran ekonomis, maka banyak dari asumsi yang berangkat dari pemikiran bahwa manusia memandang kehidupan sebagai suatu pasar.

Asumsi teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia sebagai berikut:

  • Manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman.
  • Manusia merupakan makhluk rasional.
  • Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang yang lain.

Selain itu, teori pertukaran sosial berasumsi mengenai sifat dasar dari suatu hubungan yaitu:

  • Hubungan mempunyai sifat saling ketergantungan.
  • Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses.

Baca juga: Definisi Interpersonal Skills dan Faktor Pengembangannya

Sudut pandang teori pertukaran sosial

Sudut pandang pertukaran sosial berpendapat bahwa seseorang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterima.

Nilai = penghargaan – pengorbanan

Hubungan yang positif adalah hubungan di mana nilainya merupakan angka positif. Artinya, penghargaan lebih besar dibanding pengorbanan.

Hubungan di mana memiliki nilai yang berupa angka negatif (pengorbanan lebih besar dibanding penghargaan) cenderung negatif untuk para partisipannya.

Teori pertukaran sosial bahkan melangkah lebih jauh dengan memprediksi nilai (worth) dari suatu hubungan yang memengaruhi hasil akhir (outcome). Hasil akhirnya adalah apakah seseorang akan meneruskan suatu hubungan atau mengakhirinya.

Biasanya hubungan yang positif dapat diharapkan untuk bertahan, sedangkan hubungan yang negatif mungkin akan berakhir.

Baca juga: Teori Struktural Fungsionalisme Menurut Talcott Parsons

 

Referensi:

  • West, R. & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi (Maer, M. N. D., Penerjemah). Penerbit Salemba Humanika.
  • Nurdin, A. (2020). Teori Komunikasi Interpersonal disertai Contoh Fenomena Praktis. Prenada Media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi