Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Prinsip Etika Komunikasi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi 7 Prinsip Etika Komunikasi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Etika komunikasi adalah proses menyampaikan pesan atau informasi yang dilakukan sesuai dengan norma, aturan, atau nilai kesopanan yang dianut individu, kelompok, atau masyarakat, melalui kesamaan persepsi sehingga dapat menciptakan saling pengertian.

Sementara itu, prinsip adalah suatu pernyataan fundamental mengenai kebenaran yang dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir dan bertindak.

Dalam konteks etika komunikasi, maka prinsip adalah dasar yang memberikan pedoman bagi setiap orang dalam berbicara ataupun bertindak baik sebagai individu, anggota organisasi, maupun lembaga, tanpa menyinggung orang lain.

Terdapat beberapa prinsip dasar yang terkait dengan etika komunikasi. Prinsip etika komunikasi tersebut sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejujuran

Kejujuran adalah prinsip utama dalam etika komunikasi karena berhubungan dengan kepercayaan orang terhadap diri atau institusi yang kita wakili sebagai bagian dari upaya membangun integritas dan moral yang kita junjung.

Bersikap jujur berarti mengomunikasikan kepada khalayak tentang apa yang kita ketahui secara benar. Hal ini juga mengandung arti bersikap seobyektif mungkin.

Komunikasi yang etis harus berdasarkan pada fakta dan informasi yang akurat. Harus jujur dan menghindari kebohongan. Kejujuran harus menjadi ciri dari setiap komunikasi.

Baca juga: Etika Komunikasi: Pengertian dan Fungsinya

Sopan santun

Etika komunikasi menghasilkan kesopansantunan dalam menerima atau menyampaikan informasi.

Dalam memilih kata, perilaku, ataupun gambar untuk diunggah di sosial media, harus dilakukan secara sopan dan sesuai dengan tata krama, agama, nilai, dan adat yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.

Namun, saat ini kerap ditemukan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi untuk mengirim kata-kata, gambar, atau video yang tidak senonoh dan tidak beretika.

Padahal, jika ingin hidup dengan tenang dan nyaman, kita perlu mengusahakan untuk berkomunikasi dengan sopan dan santun.

Berkomunikasi secara etis pada akhirnya menciptakan lingkungan yang nyaman, lingkungan di mana semua orang berada pada kondiisi yang sama yaitu saling memahami dan menghormati.

Menahan diri

Komunikasi perlu dilakukan dengan kontrol diri, apalagi ketika menghadapi hal-hal dilematis antara suka dan tidak suka.

Komunikasi tidak boleh menimbulkan banyak musuh. Sebaliknya, kalau bisa kita harus mencari sebanyak mungkin sahabat.

Dalam berkomunikasi kita perlu melakukan segala upaya untuk menghindari ketidakenakan. Misalnya, berbicara tanpa menghakimi dan menghindari cara-cara yang kasar.

Selain itu, kita juga perlu menahan diri supaya tidak menyela orang lain karena tindakan tersebut tidak hanya menunjukkan kurangnya rasa hormat, tetapi juga menyebabkan pendengar lain tidak sepenuhnya memahami apa yang tengah dibicarakan.

Etika komunikasi harus mempertimbangkan kapan waktu yang tepat dalam menyampaikan sesuatu. Usahakan untuk tidak mendominasi percakapan dan berikanlah kesempatan bagi orang lain untuk berbicara.

Mendengar

Saat kita diundang untuk menghadiri sebuah seminar dan mendengarkan presentasi dari narasumber, maka akan kurang sopan jika kita terlihat tengah tertidur.

Agar komunikasi etis menjadi efektif, penerima perlu untuk secara proaktif mendengarkan pembicara.

Mendengar merupakan hal yang penting dalam proses komunikasi. Bahkan, di Amerika terdapat kursus pelatihan untuk mendengar.

Baca juga: Mengenal Active Listening sebagai Salah Satu Keterampilan Komunikasi

Hubungan baik

Komunikasi menekankan pada proses timbal balik antara pemberi dan penerima informasi.

Kegiatan komunikasi bukan sekadar aktivitas menyampaikan informasi, tetapi juga bagaimana dapat membangun kesetaraan dan kerja sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi, sehingga dapat terjadi saling pengertian.  

Dengan memelihara ucapan atau perbuatan yang sopan dan santun dalam komunikasi, maka akan menciptakan hubungan yang baik.

Memelihara hubungan baik dapat dilakukan dengan menjaga kerahasiaan, menjaga perasaan, dan meminimalkan gosip mengenai kehidupan privasi orang lain.

Menghargai perbedaan

Transportasi membuat orang menjadi mudah untuk melakukan mobilitas, baik dalam konteks daerah, nasional, maupun internasional. Pertemuan antaretnis dan antarbangsa menjadi hal yang tidak dapat dihindari.

Dalam satu keluarga, pasar, kantor, atau mal, seseorang dapat bertemu dan hidup berdampingan dengan orang dengan karakter, nilai, ataupun kepercayaan yang berbeda.

Maka dari itu, kita perlu mengupayakan komunikasi yang dapat memahami dan menghargai perbedaan masing-masing dalam menciptakan rasa toleransi untuk membangun kehidupan yang baik.

Kita tidak boleh menampilkan perbuatan atau ucapan yang dapat ditafsirkan merendahkan, tidak toleran, atau kebencian baik kepada individu, kelompok, atau komunitas tertentu.

Kita juga tidak boleh melakukan hal tersebut baik secara langsung ataupun melalui media komunikasi.

Bertanggung jawab

Semua hal yang kita sampaikan, tulis, dan perbuat harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral ataupun secara hukum.

Dalam konteks komunikasi dengan publik, maka perlu disadari bahwa pernyataan lisan atau tertulis yang disampaikan oleh seseorang akan menjadi milik publik yang dapat menuntut pertanggungjawaban apabila ada sesuatu yang kurang berkenan.

Prinsip pertanggungjawaban juga memberi nilai positif supaya pekerja komunikasi lebih profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Pemerintah sudah banyak membuat peraturan dan undang-undang yang mengatur tentang komunikasi, seperti ujaran kebencian, fitnah, atau penyebaran berita bohong.

Misalnya, Undang-Undang Pers, Undang-Undang Penyiaran, Undang-Undang Pornografi, Undang-Undang Perfilman, Undang-Undang Hukum Pidana, serta Undang-Undang Transaksi Elektronik.

Kita perlu berusaha untuk menghindari delik hukum dalam berkomunikasi dengan cara menjaga kesopansantunan dan memahami aturan dan perundang-undangan dengan literasi media.

Baca juga: Etika Komunikasi Massa: Pengertian dan Cakupan Bidangnya

 

Referensi:

  • Cangara, H. (2023). Etika Komunikasi: Menjadi Manusia yang Santun Berkomunikasi dalam Era Digital. Prenada Media.
  • Harapan, E. & Ahmad, S. (2019). Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani dalam Organisasi Pendidikan. Raja Grafindo Persada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi