Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Adaptasi pada Mawar

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Mawar
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Tumbuhan melakukan berbagai adaptasi seperti halnya hewan. Mawar adalah salah satu tumbuhan yang melakukan adaptasi. Bentuk adaptasi pada mawar adalah:

Memiliki duri

Bentuk adaptasi pada mawar yang pertama adalah adaptasi morfologi yaitu memiliki duri.

Dilansir dari The Huntington, duri adalah tonjolan tajam yang dihasilkan oleh kulit tanaman atau epidermis.

Baca juga: Fungsi Epidermis pada Daun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duri mawar berasal dari pertumbuhan epidermis batangnya. Duri pada mawar berfungsi untuk melindungi tumbuhan mawar untuk melindungi dirinya.

Di mana duri dapat melindungi bunga mawar dari herbivora yang mamakannya atau getahnya.

Karena tumbuh dari epidermis, duri mawar tidak memiliki hubungan dengan jaringan internal mawar. Hal tersebut membuat duri mawar dapat lepas tanpa merusak jaringan dalamnya.

Baca juga: Derivat Epidermis pada Tumbuhan

Beraroma harum

Bentuk adaptasi bunga mawar selanjutnya adalah adptasi fisiologis di mana mawar dapat mengeluarkan bau yang harum.

Dilansir dari Science News Explores, mawar menghasilkan campuran bahan kimia berbeda yang disebut sebagai monoterpen.

Monoterpen itulah yang membuat mawar memiliki aroma yang harum. Adapun, aroma tersebut digunakan mawar untuk menarik hewan penyerbuknya.

Misalnya lebah, kupu-kupu, kumbang penyerbuk, lalat gergaji, dan kumbang kepik.

Baca juga: 4 Penyerbukan Berdasarkan Perantaranya dan Contoh

Warna kelopak bunga yang cerah

Bentuk adaptasi pada mawar selanjutnya adalah memiliki warna kelopak bunga yang cerah.

Dilansir dari American Rose Society, warna tersebut berasal dari pigmen karotenoid yang menghasilkan warna kuning, oranye dan merah dan antosianin yang menghaslkan warna merah tua, magenta, ungu, dan biru.

Warna yang menarik pada kelopak bunga mawar berfungsi menarik hewan-hewan penyerbuk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi