Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Menyampaikan Humor dalam Presentasi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Tips Menyampaikan Humor dalam Presentasi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi tidak hanya mudah dipahami, melainkan juga perlu menimbulkan antusiasme. Salah satunya dapat dilakukan dengan menyajikan humor dalam presentasi.

Humor adalah alat untuk membangkitkan agar audiens tidak mengantuk dan otaknya masih bekerja selama kita melakukan presentasi.

Berikut lima tips menyampaikan humor dalam presentasi:

Biarkan audiens yang menilai lucu atau tidaknya humor yang akan kita bawakan saat presentasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada saat kita mendengarkan kisah itu, bisa jadi kita tertawa terpingkal-pingkal.

Namun, audiens belum tentu merasakan hal yang sama. Bisa saja audiens merasa tidak lucu ketika kita menceritakan joke tersebut. Itu hak mereka.

Dengan kita mengatakan, “Saya akan menceritakan kisah lucu,” juga dapat menjadi bumerang karena audiens terlanjur berharap cerita tersebut akan sangat lucu.

Apabila joke atau humor yang kita sampaikan ternyata sama sekali tidak lucu, audiens dapat merasa telah dibohongi.

Sebaiknya langsung saja memulai dengan awal cerita seperti, “Suatu hari, sahabat saya berkata...”

Kalaupun audiens tidak tertawa, bukan salah kita karena kita tidak pernah menjanjikan cerita lucu bakal lucu.

Baca juga: Cara Menyampaikan Presentasi yang Baik

Sepandai apa pun kita berlatih, selucu apa pun cerita humor yang akan kita bawakan, jika suasana tidak mendukung maka sulit bagi kita untuk membuat audiens tertawa.

Sebagai contoh, ketika kita sedang bercerita dan audiens sedang serius mendengarkan. Namun, tiba-tiba pintu terbuka dengan suara keras dan datang pemimpin suatu organisasi memasuki ruangan.

Semua mata audiens pun serempak melihat ke arah orang itu.

Orang tersebut berhasil “mengalahkan” kita. Kita sudah kehilangan momentum. Audiens kehilangan minat untuk mendengarkan cerita kita kembali.

Maka dari itu, kita perlu memastikan bahwa audiens siap untuk mendengarkan kita.

Jika perlu, kita juga dapat mengecek kepada panitia perihal adakah orang yang masih ditunggu atau kita sudah dapat memulai presentasi.

  • Jangan tertawa sendiri

Terdapat presenter yang suka tertawa sendiri, sedangkan audiens diam dan tidak mengerti letak lucunya humor tersebut.

Tentu saja, kita boleh untuk tertawa bersama audiens. Apalagi jika humor itu benar-benar lucu dan setiap kita mengenang cerita humor tersebut seakan saraf tertawa kita selalu terangsang.

Akan tetapi, kita perlu memastikan bahwa tawa kita tidak mendominasi ruangan. Jangan sampai hanya kita sendiri yang menikmati humor tersebut.

Baca juga: Cara Membuat Presentasi yang Baik

  • Jangan meniru mimik muka sebelum berlatih keras

Butet Kertarajasa dapat menirukan beberapa aksen, suara, bahkan gaya bicara seorang tokoh yang terkenal. Audiens merasa terhibur karena ditampilkan parodi yang mirip dengan tokoh aslinya.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Butet adalah seorang seniman multitalenta yang telah berlatih keras untuk meniru dan memarodikan tokoh asli tersebut.

Jika kita belum berlatih dan belum benar-benar mirip, sebaiknya kita menggunakan humor yang lain.

Pernah terjadi seorang presenter yang terkena teguran karena menirukan seorang tokoh yang kini telah meninggal dunia karena beberapa audiens tidak menyukai orang yang mereka hormati diparodikan.

  • Jangan bercerita terburu-buru

Berceritalah dengan kecepatan yang sedang.Cerita yang terlalu cepat dapat membuat audiens sulit untuk mengikutinya. Namun, cerita yang terlalu lambat juga dapat membuat audiens merasa bosan.

Baca juga: 12 Tips Memperdalam dan Memperlancar Public Speaking

 

Referensi:

  • Soeharso, S. Y. & Sulaksono, S. (2022). High Impact Teaching and Presentation Skills: Panduan Praktis Meningkatkan Keahlian Anda Menjadi Pembelajar di Era Virtual. Penerbit Andi.
  • Kasali, R. (2003). Sukses Melakukan Presentasi. Gramedia Pustaka Utama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi