Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Unsur Intrinsik Fabel dan Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Unsur intrinsik fabel adalah unsur pembangun fabel dari dalam. Unsur intrinsik fabel, antara lain tema, latar, serta amanat.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Fabel adalah cerita yang menggambarkan kehidupan binatang yang bertingkah laku layaknya manusia.

Dikutip dari buku Fabel (2022) oleh Rosmawati Harahap, fabel adalah narasi tentang hewan yang berperilaku dan berbicara seperti manusia.

Biasanya dalam fabel disuguhkan pelajaran moral yang sering kali disampaikan secara tersurat, supaya pembacanya, yakni anak-anak, mengerti.

Ada dua unsur pembangun fabel, yakni intrinsik dan ekstrinsik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur intrinsik fabel adalah unsur pembangun fabel dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik fabel adalah unsur pembangun fabel dari luar.

Baca juga: Perbedaan Cerita Fantasi dan Fabel

Contoh unsur ekstrinsik fabel, antara lain nilai dan budaya yang dianut, serta kondisi sosial masyarakat itu sendiri.

Apa unsur intrinsik fabel?

Unsur intrinsik fabel

Menurut Putri Megawati, dkk dalam buku Fabel dan Legenda (2020), berikut unsur intrinsik fabel:

Unsur intrinsik fabel yang pertama ialah tema. Yang dimaksud tema, yakni ide atau gagasan pokok dari fabel.

Contoh unsur intrinsik fabel ini, antara lain tema persahabatan, kesetiakawanan, sikap rendah hati, dan suka menolong.

Adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Umumnya fabel disusun menggunakan alur maju.

Baca juga: Struktur Teks Fabel dan Penjelasannya

Berarti cerita disusun secara berurutan, mulai dari awal mula hingga akhir. Selain itu, pemaparan konfliknya juga disajikan secara runtut.

Unsur intrinsik fabel yang berikutnya adalah latar. Memuat keterangan waktu, tempat, dan suasana dari jalannya peristiwa.

Contoh latar tempat, yakni hutan dan kebun. Contoh latar waktu, yaitu pagi dan malam hari. Sementara contoh latar suasana ialah bahagia dan menegangkan.

Merupakan karakter atau sifat para tokoh yang terdapat dalam fabel.

Contoh, ayam jago sering digambarkan berwatak sombong, kancil berwatak cerdik, rubah berwatak licik, dan kura-kura berwatak rendah hati.

Adalah gaya penulisan yang digunakan dalam menyusun fabel. Karena ditujukan untuk anak-anak, gaya bahasa fabel cenderung tidak baku atau non-formal.

Unsur intrinsik fabel yang terakhir ialah amanat, yakni pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengar.

Baca juga: Fabel: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi