KOMPAS.com - Selain menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, ternyata industri perikanan juga ikut berperan dalam menghasilkan limbah. Limbah perikanan dapat diolah menjadi berbagai jenis hasil olahan.
Limbah perikanan adalah sisa olahan hasil perikanan yang tidak dimanfaatkan dan dianggap tidak dapat diolah lebih lanjut.
Misalnya tulang, kulit, sirip, kepala, sisik dan jeroan ikan. Jika dibiarkan, limbah ikan dapat menjadi salah satu permasalahan dalam industri pengolahan ikan.
Sehingga, limbah perikanan diolah kembali agar dapat dimanfaatkan dan bahkan memiliki nilai ekonomis.
Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya
Adapun jenis-jenis hasil olahan limbah perikanan antara lain:
- Tepung ikan
- Minyak ikan
- Silase ikan
- Kitosan
- Kolagen
- Gelatin
Tepung ikan
Lihat Foto
Tepung ikan merupakan salah satu jenis olahan limbah perikanan yang bersasal dari kepala, tulang, sirip, insang, dan sisa daging ikan.
Tepung ikan dan tepung tulang ikan pada umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan buatan bagi hewan ternak maupun ikan konsumsi.
Sebagai pakan, tepung ikan merupakan sumber protein karena kualitas proteinnya yang tinggi, asam amino dan asam lemak yang relatif seimbang, kaya mineral dan vitamin
Baca juga: Kriteria Parameter Limbah
Minyak ikan
Lihat Foto
Jenis olahan limbah perikanan selanjutnya adalah minyak ikan.
Produk minyak ikan dapat berupa fish liver oil dan fish body oil. Yang membedakan kedua minyak ikan tersebut adalah bahan baku pembuatannya.
Bahan baku fish liver oil berasal dari hati ikan cucut, ikan hiu, ikan kod, ikan tuna, dan sebagainya
Sedangkan, bahan baku fish body oil berasal dari bagian ikan sisa olahan seperti pengalengan, tepung ikan, dan sebagainya.
Minyak ikan banyak mengandung asam lemak omega-3, eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Baca juga: 10 Jenis Ikan dengan Kandungan Omega-3 Tinggi
Silase ikan
Lihat Foto
Silase adalah produk cairan kental yang berasal dari ikan rucah atau sisa olahan hasil perikanan yang berupa kepala, sisa filet, isi perut ikan, dan sebagainya.
Limbah tersebut sengaja dicairkan oleh enzim-enzim yang terdapat pada ikan-ikan itu sendiri dengan bantuan dari asam atau mikroba.
Silase merupakan produk alternatif yang dapat mengganti tepung ikan sebagai sumber protein dalam pakan budidaya ikan atau ternak.
Baca juga: Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Kitosan
Kitin adalah senyawa polimer yang banyak ditemukan di alam seperti pada kulit udang, cangkang rajungan, kepiting, dan hewan bercangkang lainnya.
Kitosan dihasilkan dari kitin melalui proses deasetilasi atau penghilangan gugus asetil.
Dengan direaksikan menggunakan cairan basa konsentrasi tinggi dengan waktu yang relatif lama dan suhu tinggi.
Pada industri makanan, kitosan dapat digunakan sebagai suspensi padat, pengawet, penstabil warna, penstabil makanan, bahan pengisi, pembentuk gel, tambahan makanan hewan, dan sebagainya.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Zat Kitin?
Kolagen
Lihat Foto
Jenis olahan limbah perikanan selanjutnya adalah kolagen.
Limbah pengolahan perikanan berupa kulit, tulang, dan sisik ikan yang masih mengandung kolagen dapat memiliki nilai ekonomis tinggi.
Ekstraksi kolagen dari kulit ikan dilakukan dengan cara menghilangkan lemak dan protein non kolagennya melalui perendaman dalam natrium hidroksida atau NaOH.
Saat ini, penggunaan kolagen pada industri telah meluas khususnya pada bidang medis, pangan, farmasi, dan kosmetik.
Baca juga: Skema Pemanfaatan Limbah Organik, Seperti Apa?
Gelatin
Lihat Foto
Gelatin
Limbah perikanan yang dapat digunakan untuk produksi gelatin adalah kulit, tulang, kepala, jeroan dan sisik. Sedangkan, bagian limbah ikan yang paling banyak diekstraksi untuk produksi gelatin adalah kulit dan tulang.
Gelatin dari limbah perikanan diproduksi melalui proses ektraksi, di mana proses ekstrasi dilakukan melalui dua tahap yaitu pre-treatment dan ekstraksi utama.
Gelatin merupakan polipeptida yang telah diaplikasikan secara luas pada berbagai jenis industri pangan, farmasi, kosmetik dan fotografi.
Baca juga: Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik beserta Contohnya
Referensi:
- Ita Zuraida, Bagus Fajar Pamungkas. 2020. Diversifikasi Pengolahan Limbah Udang. Samarinda: Mulawarman University Press.
- Latif Sahubawa , Indun Dewi Puspita. 2020. Manajemen Limbah Industri Perikanan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Nikmawatisusanti Yusuf, dkk. 2018. Diversifikasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan. Gorontalo: CV. Athra Samudra.