KOMPAS.com - Lempeng adalah salah satu materi penyusun Bumi yang terletak paling atas. Diperkirakan ketebalan lempeng bisa mencapai 100 kilometer.
Dilansir dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM), bagian atas Bumi memiliki lapisan yang lazim disebut litosphere.
Lapisan itu tersusun dari beberapa lempeng tektonik, seperti lempeng benua dan samudra.
Kenyataannya, lempeng tersebut tidak pernah diam. Mereka selalu bergerak, bahkan tak jarang saling bertabrakan.
Kira-kira, apa akibat yang ditimbulkan dari dua lempeng yang saling bertabrakan itu?
Baca juga: Gerak Konvergen Lempeng: Pengertian dan Jenis Pergerakannya
Akibat pertemuan dua lempeng
Menurut Ruyani dalam buku Gempa Bumi (2023), salah satu akibat yang ditimbulkan dari dua lempeng yang saling bertabrakan adalah terbentuknya relief Bumi.
Pergerakan dua lempeng yang bertabrakan, dalam geologi, disebut gerak konvergensi atau konvergen.
Gerak konvergensi adalah pergerakan antarlempeng tektonik yang saling bertabrakan, baik itu lempeng benua maupun samudra.
Sejumlah relief yang dihasilkan dari pertemuan dua lempeng ini, antara lain Pegunungan Himalaya Muda, Pegunungan Alpen, Pegunungan Rocky, serta Pegunungan Andes.
Dikutip dari buku Penentuan Seismisitas dan Tingkat Risiko Gempa Bumi (2013) karya Petrus Demon Sili, ada tiga jenis gerakan pertemuan dua lempeng, yaitu:
Baca juga: Apa itu Lempeng Bumi?
- Ocean-ocean convergence
Adalah dua lempeng yang bertabrakan, di mana salah satu sisinya akan membentuk cekungan, dan memunculkan serangkaian pegunungan api bawah laut.
- Ocean-continent convergence
Merupakan pertemuan dua lempeng, antara lempeng samudra dan benua. Akibatnya lempeng samudra akan menyusup ke bawah lempeng benua.
- Continent-continent convergence
Adalah dua lempeng yang bertabrakan, di mana salah satu sisinya akan menimbulkan dataran tinggi, dan sisi lainnya rangkaian pegunungan tinggi.
Selain terbentuknya relief, akibat yang ditimbulkan dari dua lempeng yang saling bertabrakan adalah munculnya aktivitas vulkanisme dan tektonisme.
Pertemuan dua lempeng ini bisa memunculkan daerah hiposentrum gempa. Di Indonesia sendiri, akibat pertemuan dua lempeng ini akan menyebabkan gempa bumi.
Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.