KOMPAS.com - Salah satu usaha budidaya perikananan laut yang berkembang saat ini adalah budidaya ikan dalam keramba jaring apung. Apa itu keramba jaring apung?
Baca juga: Jenis-jenis Wadah Budidaya Ikan
Pengertian keramba jaring apung
Karamba Jaring Apung (KJA) adalah wadah pembesaran ikan berupa jaring yang diapungkan dengan sebuah rakit dan dilengkapi dengan jangkar atau pemberat di setiap sudutnya.
Umumnya, keramba jaring apung ditempatkan di perairan yang luas seperti danau, waduk, sungai, selat dan teluk dengan kondisi perairan yang relatif tenang, terhindar dari badai dan mudah dijangkau.
Baca juga: Perbedaan Laut, Samudra, Selat, dengan Teluk
Kerangka jaring apung dapat berbentuk segi empat atau silindris dan diapungkan pada air permukaan menggunakan pelampung.
Sebagai tempat pemeliharaan ikan yang terbuat dari bahan jaring, sistem keramba jaring apung memungkinkan keluar masuknya air dengan leluasa. Sehingga ,terjadi pertukaran ke perairan sekitarnya.
Komoditas yang dapat dipelihara dalam keramba jaring apung yaitu:
- Ikan baronang (Siganus sp.)
- Lobster (Panulirus sp.)
- Kakap merah (Lutjanus sp.)
- Kakap putih (Later calcalifer)
- Bandeng (Chanos chanos) dan lain sebagainya.
Baca juga: 2 Faktor Penentu Keberhasilan Budidaya Ikan
Komponen-komponen keramba jaring apung
Keramba jaring apung merupakan salah satu teknik akuakultur yang cukup produktif dan intensif dengan konstruksi yang tersusun dari keramba-keramba jaring yang dipasang pada rakit terapung di perairan pantai.
Adapun komponen penyusun keramba jaring apung antara lain:
- Kerangka
- Kantong jaring
- Pelampung
- Jangkar
- Pemberat jaring
- Pengikat
- Tali ris
Baca juga: Jenis-jenis Wadah Budidaya Ikan
KerangkaRangka pada keramba jaring apung berfungsi sebagai tempat bergantungnya kantong jaring dan landasan jalan inspeksi dan rumah jaga.
Umumnya rangka keramba jaring apung terbuat dari kayu balok, kayu gelondong dan bambu.
Kantong jaringKomponen pada keramba jaring apung bagian yang berfungsi untuk pemeliharaan benih ikan yaitu kantong jaring.
Kantong jaring terbuat dari bahan polyethelene dan polyprophelene dengan berbagai ukuran mata jaring dan berbagai ukuran benang yang disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudiayakan.
Baca juga: Pengertian Kolam Intensif dan Komponennya dalam Budidaya Ikan
PelampungPelampung terbuat dari drum plastik, drum besi bervolume 200 liter, styrofoam atau gabus yang dibungkus dengan kain terpal.
Pelampung berfungsi untuk mempertahankan kantong jaring tetap mengapung di dekat permukaan air.
Untuk penggunaan drum, sebelum digunakan drum harus dimasukan sedikit karbit terlebih dahulu.
Penggunaan karbit ini bertujuan untuk mengisi udara di dalam pelampung, sehingga daya apungnya akan lebih bagus.
Baca juga: Alasan Mengapa Sebuah Drum Besi Dapat Mengapung di Air
JangkarJangkar berfungsi sebagai penahan jaring terapung agar rakit jaring terapung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang.
Jangkar terbuat dari bahan batu, semen atau besi. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring terapung empat petak adalah sebanyak empat buah.
Pemberat jaringPemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu yang dibungkus dengan jaring dan masing-masing beratnya antara dua hingga lima kilogram.
Pemberat ini diletakkan pada setiap sudut kantong jaring terapung, di mana fungsi pemberat pada jaring adalah agar jaring tetap simetris.
Baca juga: Alat yang Digunakan Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan
PengikatPada keramba jaring apung, pengikat berfungsi untuk mengikat atau merekatkan bagian-bagian lain ke kerangka atau bingkai rakit.
Bahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau tali plastik polyetheline (PE). Sedangkan untuk rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatnya menggunakan baut.
Pengikat juga digunakan untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit, umumnya pengikat yang digunakan berupa tali PE berdiameter 4-6 mm.
Tali risTali ris terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah, di mana tali ris digunakan sebagai penahan jaring pada bagian atas dan bawah.
Jenis tali yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kondisi perairan lokasi budidaya.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Benih Ikan Berkualitas
Referensi:
- Hafrijal Syandri. 2020. Danau Maninjau: Antara Keramba Jaring Apung dan Pariwisata. Padang: LPPM Universitas Bung Hatta.
- Imam Djuniawal, Suryawati Salam, Sri Mulyani. 2021. Pengembangan Keramba Jaring Apung Seacara Berkelanjutan. Gowa: CV. Berkah Utami.
- Luky Mudiarti. 2022. Pengantar Budidaya Laut. Jepara: UNISNU Press.