Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Positif dan Negatif Kepemimpinan Karismatik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi Dampak Positif dan Dampak Negatif Kepemimpinan Karismatik
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Karisma merupakan sebuah atribusi yang asalnya dari proses interaktif antara pemimpin dan pengikutnya.

Atribut-atribut karisma meliputi keyakinan yang kuat, rasa percaya diri, kemampuan berbicara, dan lain-lain. 

Kepemimpinan karismatik adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menggunakan pesona, daya tarik, serta kepribadiannya untuk memotivasi dan menginspirasi pengikut.

Dampak kepemimpinan karismatik bergantung bagaimana kepemimpinan tersebut digunakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika digunakan dengan cara yang positif maka dapat menginspirasi dan memotivasi pengikut dalam mencapai hal-hal hebat.

Akan tetapi, ketika digunakan dengan cara yang negatif maka dapat menciptakan budaya ketakutan dan intimidasi yang berujung pada hasil negatif.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Otoriter: Definisi, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan

Dampak positif kepemimpinan karismatik

Kepemimpinan karismatik memiliki beberapa dampak positif yang dapat membantu organisasi atau  tim untuk mencapai tujuannya.

Dampak positif kepemimpinan karismatik sebagai berikut:

Pemimpin karismatik kerap kali sangat baik dalam menginspirasi serta memotivasi para pengikutnya. Ia mampu mengartikulasi visi yang beresonansi dengan pengikutnya dan menciptakan tujuan serta makna.

Pemimpin karismatik kerap kali mempunyai hubungan yang erat dengan pengikutnya sehingga membantu membangun kepercayaan.

Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen kepada pemimpin dan organisasi.

Pemimpin karismatik kerap kali merupakan seorang komunikator yang handal. Ia mampu menyampaikan ide dan visinya dengan cara yang mudah dipahami.

Pemimpin karismatik mendorong kreativitas dan inovasi yang mampu mengarah pada ide dan pendekatan baru.

Hal ini dapat membantu organisasi supaya tetap terdepan dalam persaingan dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.

Pemimpin karismatik kerap kali membangun rasa persahabatan di antara para pengikutnya yang dapat menumbuhkan kerja sama tim dan kolaborasi.

Hal ini mendorong peningkatan produktivitas dan hasil yang lebih baik.

  • Meningkatkan motivasi

Pemimpin karismatik kerap mampu memanfaatkan motivasi intrinsik pengikutnya yang dapat menciptakan peningkatan kepuasan kerja dan rasa pemenuhan.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Laissez-faire: Pengertian dan Ciri-ciri

Dampak negatif kepemimpinan karismatik

Adapun beberapa efek atau dampak negatif kepemimpinan karismatik sebagai berikut:

  • Pemimpin lebih menekankan pada preferensi pribadinya daripada proses memimpin.
  • Pemimpin mendorong loyalitas diri daripada pemikiran idealis.
  • Daya tarik ideologis hanya dipakai untuk meraih kekuasaan kemudian semuanya diubah supaya sesuai dengan tujuan awal pemimpin.
  • Terus-menerus mengerahkan upaya sebanyak mungkin untuk memenangkan pengikut dengan tujuan memastikan bahwa pengikut terus bergantung pada pemimpin dan pengikut tetap rentan.

Selain itu, terdapat beberapa kritik dan tantangan terkait dengan pendekatan kepemimpinan karismatik, sebagai berikut:

  • Kurangnya transparansi

Pemimpin karismatik kerap mengandalkan pesona dan karisma pribadinya untuk memengaruhi pengikutnya.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya transaparansi dalam mengambil keputusan dan ketergantungan pada intuisi pemimpin daripada data yang obyektif.

  • Risiko penyalahgunaan kekuasaan

Pemimpin karismatik dapat menjadi sangat fokus pada visi dan tujuannya sehingga menjadi otoriter dan mengabaikan kebutuhan dan pendapat pengikutnya.

Hal tersebut mampu menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan, bahkan potensi tirani.

  • Fokus jangka pendek

Pemimpin karismatik kerap menaruh fokus pada tujuan jangka pendek dan mungkin tidak mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari keputusan yang dibuatnya.

Hal ini dapat menyebabkan kurangnya keberlanjutan serta potensi masalah pada masa mendatang.

  • Ketergantungan

Kepemimpinan karismatik mampu menciptakan ketergantungan pada pemimpin yang dapat menjadi masalah ketika pemimpin tidak hadir.

Ketergantungan tersebut mampu menyebabkan kurangnya motivasi dan kreativitas ketika pemimpin tidak ada untuk menginspirasi dan memotivasi.

  • Terlalu percaya diri

Pemimpin karismatik dapat menjadi terlalu percaya diri dengan kemampuan dan keputusannya sehingga menyebabkan kurangnya pemikiran kritis dan potensi kesalahan dalam penilaian.

  • Perhatian selektif

Pemimpin karismatik mungkin hanya fokus kepada mereka yang setia kepadanya dan mengabaikan mereka yang kritis dan skeptis terhadap kepemimpinannya.

Hal ini menyebabkan kurangnya keragaman pemikiran dan potensi titik buta.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian dan Ciri-ciri

 

Referensi:

  • Fahlevi, R., Sitinjak, C., Tawil, M. R., Kasingku, F. J., Rukmana, A. Y., Ulpawati, Nazaruddin, Ramadhan, A. M., Addiansyah, M. N. R., & Zebua, R. S. Y. (2023). Psikologi Kepemimpinan. Global Eksekutif Teknologi.
  • Hartinah, S., Sarwani, Sutoro, M., & Sunarsi, D. Kepemimpinan Publik & Visioner. CV Azka Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi