KOMPAS.com – Keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi merupakan hal yang sentral. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsinya.
Kepemimpinan yang efektif juga akan terwujud jika dijalankan sesuai dengan fungsinya.
Terdapat lima fungsi kepemimpinan yang efektif, sebagai berikut:
Fungsi instruktif
Fungsi instruktif adalah fungsi kepemimpinan yang sifatnya searah. Fungsi ini dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk peran pemimpin.
Dalam peran pemimpin sebagai pembuat keputusan, maka fungsinya adalah memerintahkan atau memberikan instruksi kepada bawahannya untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Dalam peran pemimpin sebagai komunikator, maka fungsinya adalah menentukan isi perintah, cara pengerjaan perintah, kapan perintah tersebut dilaksanakan dan dilaporkan serta di mana pengerjaannya.
Dalam hal ini, fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan instruksi. Inisiatif mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan instruksi tersebut sepenuhnya menjadi fungsi pemimpin.
Baca juga: 4 Gaya Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard
Fungsi konsultatif
Fungsi konsultatif berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah.
Dalam usaha menetapkan keputusan, fungsi pemimpin sebagai konsultan untuk mendengarkan pendapat, saran, dan pertanyaan dari bawahan mengenai keputusan yang akan diambil pemimpin.
Fungsi partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin menjalankan dan mengaktifkan orang-orang yang ia pimpin, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun melaksanakannya.
Semua anggota kelompok mendapat kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas dari tugas-tugas pokok sesuai dengan posisi atau jabatan masing-masing.
Pada fungsi partisipasi, pemimpin tak hanya ikut dalam proses pengambilan keputusan, tetapi juga ikut serta dalam proses pelaksanaannya.
Fungsi partisipasi tidak berarti pemimpin memberikan kebebasan sesuka hati, namun juga dilakukan secara terkendali dan terarah dalam bentuk kerja sama.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Laissez-faire: Pengertian dan Ciri-ciri
Fungsi delegasi
Fungsi delegasi menunjuk peran pemimpin sebagai pemegang wewenang tertinggi yang mendelegasikan sebagian kewenangan yang ia miliki kepada orang-orang yang dipimpinnya, sesuai dengan jabatan atau posisi.
Dalam melaksanakan fungsi delegasi, pemimpin harus bersedia dan dapat memercayai orang-orang yang ia berikan kewenangan tadi.
Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian mengandung maksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif dapat mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dalam koordinasi yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan bersama dengan maksimal.
Sehubungan dengan hal tersebut, fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, koordinasi, pengarahan, serta pengawasan.
Dengan keempat kegiatan tersebut, pemimpin berusaha mencegah terjadinya kekeliruan atau kesalahan perorangan atau setiap unit dalam melaksanakan pekerjaannya.
Pengendalian dilakukan dengan cara mencegah anggota berpikir dan berbuat sesuatu yang dapat merugikan kepentingan bersama.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Otoriter: Definisi, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan
Referensi:
- Gistituati, N. (2023). Psikologi Manajemen dan Kepemimpinan. PT RajaGrafindo Persada – Rajawali Pers.
- Sriyana. (2022). Kepemimpinan dalam Pemerintah. Feniks Muda Sejahtera.