Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dimensi Budaya Hofstede

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi 5 Dimensi Budaya Hofstede
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Dimensi budaya yang dikembangkan oleh Geert Hofstede adalah hasil dari penelitian yang ia lakukan pada sekitar tahun 1960 dan 1970 ketika bekerja di perusahaan multinasional IBM (International Business Machines).

Dengan memahami dimensi budaya, kita dapat lebih mengenali perbedaan budaya yang terdapat di antara individu atau kelompok dari berbagai negara atau budaya.

Kita juga dapat menyadari perbedaan dalam nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang muncul dalam komunikasi antarbudaya.

Dengan begitu, kita akan bisa mengantisipasi perbedaan dalam pola komunikasi dan dapat menghindari stereotip atau kesalahan interpretasi yang timbul akibat kurangnya pemahaman mengenai budaya lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima dimensi budaya menurut Hofstede, sebagai berikut:

Dimensi individualisme-kolektivisme

Dimensi ini merujuk pada sejauh mana individu dalam sebuah budaya cenderung mengutamakan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok.

Dalam budaya yang berorientasi pada keindividualisan, diri menjadi unit sentral dari masyarakat. Hak individual dan kemampuan diri meraih sesuatu menjadi hal yang penting.

Sebaliknya, pada budaya yang berorientasi pada kolektivis, kelompok adalah unit sentral dari masyarakat dan hal tersebut mengikat tujuan, keperluan, dan nasib individu.

Dengan begitu, tugas dan kewajiban pada kelompok, saling ketergantungan antarindividu dalam kelompok, dan pemenuhan peran sosial menjadi hal yang penting dalam budaya yang berorientasi pada kolektivis.

Negara dengan budaya individualis adalah Amerika Serikat, Belanda, Australia, Inggris, dan Selandia Baru. Sementara itu, negara dengan budaya kolektivis antara lain Indonesia, Jepang, China, Korea Selatan, dan Malaysia.

Baca juga: Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Antarbudaya

Dimensi jarak kekuasaan

Dimensi jarak kekuasaan mencerminkan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap ketidaksetaraan kekuasaan dalam masyarakat.

Jarak kekuasaan adalah tingkat di mana pihak yang kurang kekuasaannya pada organisasi atau institusi dalam suatu negara menerima bahwa kekuasaan tidak didistribusikan secara sama.

Budaya dengan jarak kekuasaan tinggi mempunyai hierarki yang kuat, menghormati otoritas, dan menerima perbedaan status yang besar.

Sebaliknya, budaya dengan jarak kekuasaan rendah cenderung lebih mereduksi perbedaan kekuasaan, menekankan partisipasi yang demokratis, dan mendorong kesetaraan.

Negara dengan jarak kekuasaan tinggi adalah Meksiko, Arab Saudi, India, Malaysia, dan Filipina. Sementara itu, negara dengan jarak kekuasaan rendah adalah Finlandia, Belanda, Denmark, Swedia, dan Norwegia.

Dimensi Maskulinitas-Feminitas

Dimensi ini mengacu pada sejauh mana suatu budaya mengutamakan nilai-nilai maskulinitas (keberhasilan, kekuasaan, persaingan) atau nilai-nilai feminitas (kualitas hidup, perawatan, kerja sama).

Label budaya maskulin menggambarkan perbedaan maksimal antara pria dan wanita, sedangkan label budaya feminim merujuk pada adanya tumpang tindih peran sosial yang dialami oleh wanita.

Masyarakat maskulin mendefinisikan peran gender lebih kaku daripada masyarakat feminim. Misalnya, masyarakat maskulin akan senang jika terdapat pekerjaan yang terbatas untuk pria atau hanya untuk wanita saja.

Pada masyarakat feminim, para wanita dapat menyetir truk atau menjadi ahli bedah. Sementara itu, para pria dapat menjadi perawat atau bapak rumah tangga.

Negara dengan tingkat maskulinitas tinggi adalah Jepang, Italia, Meksiko. Austria, dan Jerman. Di sisi lain, negara dengan tingkat feminitas tinggi adalah Belanda, Swedia, Denmark, dan Norwegia.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Komunikasi Konteks Tinggi dan Rendah

Dimensi penghindaran ketidakpastian

Dimensi ini menjelaskan tentang tingkat di mana orang-orang dalam budaya tersebut mencoba untuk menghindari ketidakpastian.

Terdapat dua budaya masyarakat yaitu budaya penghindaran ketidakpastian tinggi dan budaya penghindaran ketidakpastian rendah.

Budaya dengan ketidakpastian yang tinggi akan berusaha mencari kepastian, mempunyai aturan yang kaku, dan menghindari risiko.

Sementara itu, budaya dengan ketidakpastian yang rendah lebih terbuka akan perubahan, lebih fleksibel, dan lebih toleran terhadap ketidakpastian.

Negara dengan penghindaran ketidakpastian tinggi adalah Jepang, Perancis, Yunani, Jerman, Rusia. Sementara itu, negara dengan penghindaran ketidakpastian rendah adalah Belanda, Swedia, Denmark, Singapura, dan Norwegia.

Dimensi jangka panjang dan jangka pendek

Dimensi ini mencerminkan sejauh mana masyarakat cenderung mempunyai perspektif jangka panjang yang fokus pada masa depan atau lebih cenderung mempunyai perspektif jangka pendek yang lebih berorientasi untuk memuaskan kebutuhan saat ini.

Dimensi jangka panjang dan jangka pendek menggambarkan perbedaan dalam orientasi waktu masyarakat.

Negara-negara dengan orientasi jangka panjang cenderung mempunyai perspektif waktu yang lebih luas, fokus pada masa depan, menghargai ketekunan, pengendalian diri, dan pembangunan.

Sementara itu, negara-negara dengan orientasi jangka pendek cenderung mempunyai perspektif waktu yang lebih singkat, fokus pada kepuasan dan kebutuhan saat ini, dan cenderung lebih individualistik.

Negara dengan masyarakat penganut budaya orientasi jangka panjang yang tinggi adalah Jepang, Korea Selatan, China, dan Taiwan.

Sementara itu, negara dengan masyarakat yang menganut budaya orientasi jangka pendek adalah Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan Italia.

Baca juga: Faktor Hubungan Antarpribadi dalam Komunikasi Antarbudaya

 

Referensi:

  • Herlina, Boer, R. F., Fasadena, N. S., Kede, A., Kahfi, M. A., Ganiem, L. M., Putri, S. S., Hasibuan, N., Subchan, N., & Deryansyah, A. D. (2023). Pengantar Ilmu Komunikasi. Basya Media Utama.
  • Wibowo, R. A. (2019). Komunikasi Bisnis. Radna Andi Wibowo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi