Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenis Komoditas Perikanan Air Payau

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
10 Jenis Komoditas Perikanan Air Payau
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin), yang umumnya ditemukan pada daerah pesisir atau muara-muara sungai.

Umumnya, komoditas yang dapat dibudidayakan di air payau adalah ikan yang memiliki ketahanan salinitas pada rentang 1 hingga 35 ppm.

Apa saja komoditas perikanan air payau?

Komoditas perikanan air payau antara lain adalah ikan bandeng, udang, ikan belanak, ikan nila, ikan kakap, ikan sidat, ikan mujair, kepiting, ikan bawal, dan ikan kerapu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jenis-Jenis Perikanan

Ikan bandeng

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau sehingga dapat ditemukan hidup di laut maupun perairan tawar.

Ikan bandeng hidup di perairan muara, pantai, hutan bakau dan lagoon, sedangkan ikan bandeng dewasa biasanya hidup diperairan littoral.

Ikan bandeng tergolong euryhaline yaitu ikan yang memiliki kemampuan toleransi pada rentang salinitas yang jauh berbeda.

Baca juga: Adaptasi Osmoregulasi Ikan Air Laut dan Ikan Air Tawar Terhadap Garam

Udang 

Udang merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya air payau, bahkan menjadi produk unggul dalam sektor perikanan budidaya.

Umumnya, hutan mangrove merupakan ekosistem yang sesuai bagi udang sebagai tempat perlindungan dan mencari makan.

Jenis udang yang banyak dibudidayakan antara lain:

Baca juga: 5 Komoditas Perikanan Unggulan

Ikan belanak

Ikan belanak (Mugil dussumieri) merupakan jenis ikan yang dominan di beberapa perairan Indonesia dan banyak dijumpai di perairan pantai dekat muara-muara sungai.

Larva ikan belanak biasanya berasosiasi dengan hutan mangrove.

Sedangkan, ketika ikan dewasa akan cenderung menggerombol di sepanjang pantai yang berdekatan dengan hutan mangrove.

Ikan belanak dapat hidup dengan baik di tambak, hal tersebut karena ikan belanak memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

Baca juga: Akibat Penurunan Populasi Bakau terhadap Komponen Biotik dan Abiotik

Ikan nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan euryhaline yaitu ikan yang mampu menolerir salinitas perairan, sehingga dapat hidup dan berkembang biak di air payau maupun di air tawar.

Ikan nila juga mampu berapdatasi menghadapi kondisi air dengan salinitas tinggi dan juga memiliki keunggulan waktu panen yang lebih cepat.

Kemampuan menyesuaikan diri pada perairan yang bersalinitas tinggi membuat ikan nila menjadi komoditas yang banyak diminati oleh pembudidaya ikan air payau.

Baca juga: Kandungan Gizi Ikan Nila dan Manfaat Mengonsumsinya

Ikan kakap 

Ikan kakap (Lutjanus sp.) memiliki toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam atau euryhaline dan merupakan ikan yang hidupnya beruaya dari laut ke air payau (katadromous).

Maka dari itu, ikan kakap merupakan jenis ikan yang dapat dibudidaya pada dua subsektor yaitu air laut dan air payau. Umumnya, ikan kakap yang biasa dibudidayakan ada dua jenis, yaitu kakap putih dan kakap merah.

Ikan sidat

Ikan sidat  (Anguilla bicolor) termasuk komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis di pasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Sidat merupakan hewan katadromous, di mana ikan ini akan memijah di laut dalam, kemudian bermigrasi dan besar di payau atau air tawar.

Oleh sebab itu, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan sidat adalah salinitas, karena secara alami ikan sidat bermigrasi dari perairan tawar, payau, dan laut atau sebaliknya.

Baca juga: Perbedaan Perikanan Air Payau dan Air Tawar

Ikan mujair

Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) pada dasarnya adalah komoditas air tawar.

Namun, seiring berkembangnya teknologi budidaya, akhirnya ikan mujair juga dapat dibudidayakan di perairan payau.

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam, sehingga dapat hidup dan dibudidayakan di air payau.

Sebagai salah satu ikan konsumsi, ikan mujair banyak digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomis di pasaran.

Kepiting bakau

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang potensial untuk dikembangkan sebab memiliki nilai ekonomis yang tinggi baik di pasar lokal maupun di pasar global.

Habitat alami kepiting bakau adalah daerah perairan payau yang dasarnya berlumpur dan berada di sepanjang garis pantai.

Umumnya, budidaya kepiting bakau dapat dilakukan pada lahan mangrove sebagai habitat aslinya tanpa merusak ekosistem mangrove tersebut.

Baca juga: Bedanya Perikanan Air Tawar dan Laut

Ikan bawal 

Ikan bawal (Colossoma macropomum) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki prospek pasar yang sangat potensial, baik sebagai ikan hias maupun konsumsi.

Ikan bawal termasuk tergolong mudah dibudidayakan sebab dapat dibudidayakan di kolam air tawar maupun di tambak air payau.

Hal tersebut juga dikarenakan ikan bawal memiliki toleransi yang besar terhadap berbagai kualitas air sehingga memiliki tingkat adaptasi yang tinggi.

Ikan kerapu

Ikan kerapu (Epinephelus sp.) tergolong dalam serranidae dan merupakan ikan air laut yang hidup di berbagai habitat tergantung dari jenisnya.

Secara garis besar, kebanyakan spesies ikan kerapu tinggal di terumbu karang dan sekitarnya dan ada pula yang hidup di pantai sekitar muara sungai.

Sebagai komoditas unggulan ekspor perikanan budidaya, ikan kerapu mempunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar.

Baca juga: Jenis-jenis Komoditas Hasil Perikanan berdasarkan Morfologinya

Referensi:

  • Andi Yusneri, dkk. 2021. Pengelolaan Perikanan Budidaya Air Payau dan Air Laut. Gowa: Pusaka Almaida.
  • Jimmy Cahyadi. 2021. Manajemen Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut. Aceh: Syiah Kuala University Press.
  • Kukuh Nirmala, Yani Hadiroseyani, Yuni Puji Hastuti. 2017. Budidaya Perikanan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi