Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menstabilkan Kualitas Air Kolam Budidaya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
Cara Menstabilkan Kualitas Air Kolam Budidaya
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Perairan sebagai habitat dalam menunjang kehidupan organisme akuatik merupakan salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan dalam melakukan budidaya perairan.

Istilah pengelolaan kualitas air secara luas mencakup sifat fisik, kimia dan biologi suatu perairan yang merupakan aspek penting dalam pengelolaan kualitas air.

Untuk itu, maka penting bagi pembudidaya untuk mengetahui cara-cara dalam menangani serta menstabilkan sualitas air pada kolam budidaya.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menstabilkan kualitas kolam air budidaya adalah mengatur pH, salinitas, kekeruhan, oksigen terlarut, dan suhu. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Kualitas Air dalam Budidaya Ikan

pH

Derajat keasaman atau pH merupakan nilai yang menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam air.

Nilai pH suatu perairan dapat mencerminkan keseimbangan antara asam dan basa dalam perairan tersebut.

Konsentrasi pH mempunyai pengaruh terhadap organisme baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di mana pH yang tidak stabil dapat mengganggu pertumbuhan ikan bahkan menyebabkan kematian.

Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan kualitas air untuk memantau dan mempertahankan kestabilan pH pada suatu perairan.

Baca juga: Pengertian pH dan Cara Menghitungnya

Supaya bisa mempertahankan kestabilan keasaman pH air serta memberantas hama penyakit, maka kolam bisa diberikan kapur untuk menaikkan pH air.

Sedangkan apabila pH terlalu asam, maka pH air dapat diturunkan dengan menggunakan bahan alami yaitu tawas dan daun ketapang.

Salinitas

Salinitas air adalah konsentrasi jumlah total ion yang ada di dalam air, atau sederhananya adalah kadar garam yang terkandung dalam suatu perairan.

Salinitas yang terlalu tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan bobot ikan secara sub-optimal.

Namun, jika salinitas berada di bawah nilai optimal maka akan memengaruhi kemampuan sistem regulasi osmotik pada ikan.

Garam ikan dapat digunakan untuk meningkatkan kadar salinitas air, sedangkan untuk mengurangi kadar salinitas yaitu dengan menambahkan air tawar yang bersih.

Baca juga: Salinitas Air Laut: Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor fisik yang sangat penting dalam perairan, di mana suhu sangat berpengaruh terhadap laju metabolisme ikan.

Suhu optimum akan memungkinkan ikan untuk memiliki metabolisme yang optimal, yang berdampak baik pada proses pertumbuhan dan pertambahan berat badan ikan.

Untuk mencegah suhu menjadi terlalu dingin pada malam hari dapat menggunakan penutup kolam.

Sedangkan untuk mencegah suhu terlalu panas pada siang hari, tambahkan tumbuhan air ke dalam kolam sebagai tempat ikan berteduh.

Baca juga: Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

Dissolved oxygen

Oksigen terlarut berperan untuk meningkatkan oksidasi agar proses nitrifikasi berlangsung sempurna sehingga dapat menghilangkan ammonia yang berada di dalam kolam.

Kelarutan oksigen berpengaruh terhadap tumbuh kembang ikan, di mana kadar oksigen terlarut yang rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan.

Untuk mengatasi dan menstabilkan kadar oksigen dalam perairan yaitu dengan menerapkan teknik aerasi atau menambahkan tumbuhan air ke dalam kolam untuk memproduksi oksigen.

Baca juga: 2 Faktor Penentu Keberhasilan Budidaya Ikan

Kekeruhan

Kekeruhan air adalah suatu ukuran bias cahaya di dalam air yang menunjukkan derajat kegelapan di dalam suatu perairan.

Kekeruhan air dapat dikurangi dengan cara menyaring air sebelum digunakan untuk budidaya. Metode penyaringan sederhana dapat dibuat dengan bahan filter yang ada.

Bahan yang dapat digunakan dalam proses penjernihan air antara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Alat Ukur Kualitas Air

Referensi:

  • Arif Mustofa. 2020. Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur. Jepara: UNISNU Press.
  • Hafrizal Syandri dan Azrita. 2020. Air dan Akuakultur. Padang: LPPM Universitas Bung Hatta. 
  • Supono. 2015. Manajemen Lingkungan Untuk Akuakultur. Yogyakarta: Plantaxia

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi