KOMPAS.com – Kebakaran menghasilkan asap yang terbentuk dari kumpulan gas dan partikulat hasil pembakaran. Gas-gas tersebut cenderung bersifat berbahaya. Apa saja gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran?
Gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran adalah:
- Karbon monoksida
- Karbon dioksida
- Hidrogen sianida
- Hidrogen klorida
- Nitrogen oksida
- Ozon permukaan.
Baca juga: Apa yang terjadi Jika Banyak Menghirup Asap Kebakaran Hutan?
Karbon monoksida
Gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran adalah karbon monoksida atau CO.
Gas karbon monoksida berbahaya karena dapat mengganggu pengangkutan oksigen dalam tubuh manusia.
Sehingga, menyebabkan sesak napas, pusing, mual, muntah, sakit kepala, kebingungan, kerusakan organ, hingga kematian.
Baca juga: Mengapa Karbon Monoksida Merupakan Polutan yang Berbahaya?
Karbon dioksida
Asap kebakaran juga mengandung karbon dioksida dalam kadar tinggi.
Menghirup karbon dioksida dapat menyebabkan terganggunya pernapasan, sakit kepala, pusing, mual, dan berbagai gejala lainnya.
Hidrogen sianida
Gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran selanjutnya adalah hidrogen sianida.
Busa poliuretan, wol, sutra, nilon, dan banyak bahan sintetik melepaskan hidrogen sianida ketika terbakar.
Baca juga: Pertolongan Pertama saat Tangan Terkena Bahan Kimia Berbahaya
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, hidrogen sianida berbahaya karena mengganggu penggunaan oksigen oleh tubuh. Sehingga, dapat menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.
Hidrogen klorida
Gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran selanjutnya adalah hidrogen klorida.
Dilansir dari Massachusetts Institute of Technology, hidrogen klorida (HCl) dihasilkan ketika polivinil klorida (PVC) terurai dalam kebakaran.
Hidrogen klorida berbahaya karena bersifat korosif, dapat mengiritasi mata, hidung, kulit, dan menimbulkan berbagai masalah pada sistem pernapasan.
Baca juga: Contoh Perubahan Kimia karena Reaksi Pembakaran
Nitrogen oksida
Asap kebakaran juga mengandung senyawa natrium oksida berupa dinitrogen oksida (N2O), nitrogen dioksida (NO2), nitrogen tetraoksida, dan oksida nitrat (NO).
Gas-gas tersebut berbahaya karena dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, paru-paru, menyebabkan batuk, mual, sesak napas, kelelahan, dan juga gangguan pernapasan.
Ozon permukaan
Gas berbahaya yang terkandung dalam asap kebakaran selanjutnya adalah ozon permukaan atau ozon troposfer.
Pembakaran menghasilkan senyawa organik volatil dalam asapnya.
Dilansir dari California Institute of Technology, ketika api beracmpur dengan atmosfer perkotaan yang kaya akan oksida nitrat.
Baca juga: Ozon Troposfer, Lapisan Ozon yang Berbahaya
Maka, senyawa organik volatil bereaksi dengan oksida nitrat yang menghasilkan ozon permukaan yang berbahaya bagi kesehatan.
Di mana ozon permukaan dapat mengakibatkan batuk, rasa sakit, kesulitan bernapas, infeksi paru-paru, dan masalah kesehatan lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.