KOMPAS.com – Konflik adalah suatu keadaan sebagai akibat dari adanya pertentangan antara kehendak, nilai, atau tujuan yang ingin dicapai sehingga menyebabkan seorang individu atau kelompok merasa tidak nyaman.
Salah satu jenis konflik yang biasanya terdapat di organisasi adalah konflik intrapersonal. Mari kita mengenal tentang konflik tersebut!
Pengertian konflik intrapersonal
Konflik intrapersonal yaitu konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
Konflik intrapersonal adalah konflik yang dialami oleh seseorang dan disebabkan karena dirinya sendiri.
Konflik ini terjadi apabila seseorang pada waktu yang sama mempunyai dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi secara bersamaan.
Baca juga: Konflik dalam Organisasi: Pandangan dan Ciri-ciri
Konflik intrapersonal merupakan konflik yang bersifat psikologis, apabila tidak mampu diatasi dengan baik dapat mengganggu kesehatan psikologis atau mental individu yang bersangkutan.
Konflik intrapersonal bisa menimpa siapa saja. Hal ini berhubungan dengan perbedaan antara harapan dan kenyataan.
Harapan seperti A, namun kenyataannya adalah B, dan di sinilah awal munculnya masalah.
Macam konflik intrapersonal
Terdapat tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu:
- Konflik pendekatan-pendekatan
Konflik pendekatan-pendekatan adalah situasi di mana seseorang menghadapi dua pilihan positif yang sama-sama menarik.
Sebagai contoh, seseorang harus memilih antara menerima promosi di organisasi lama atau menerima jabatan baru dengan fasilitas yang lebih menarik di organisasi lain.
Baca juga: 6 Metode Pelaksanaan Resolusi Konflik Menurut Forsyth
- Konflik penghindaran-penghindaran
Konflik penghindaran-penghindaran adalah kondisi di mana seseorang mempunyai dua pilihan negatif yang sama-sama tidak menarik.
Sebagai contoh, seseorang harus memilih antara menerima pekerjaan di kota lain yang tidak disenangi atau diberhentikan dari organisasi.
- Konflik pendekatan-penghindaran
Konflik pendekatan-penghindaran adalah kondisi di mana seseorang harus mengambil keputusan terhadap alternatif yang memiliki konsekuensi positif dan negatif sekaligus.
Sebagai contoh, seseorang harus memutuskan apakah ia akan menerima promosi dengan gaji tinggi, tetapi mempunyai konsekuensi bertambahnya tanggung jawab.
Baca juga: Jenis–Jenis Konflik Kerja
Referensi:
- Ekawarna. (2019). Manajemen Konflik dan Stres. Bumi Aksara.
- Sunarso, B. (2023). Resolusi Konflik Sosial. Penerbit Adab.
- Lantara, D. & Nusran, M. (2019). Dunia Industri: Perspektif Psikologi Tenaga Kerja. Nas Media Pustaka.