KOMPAS.com - Pantai adalah daerah pertemuan antara darat, laut dan udara di mana terjadi interaksi dinamis antara air, angin, dan material penyusun di dalamnya.
Interaksi tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut.
Hal ini berdampak pada rentannya perubahan pantai, di mana perubahan tersebut dapat menjadi penyebab kerusakan pada daerah pesisir pantai yang dapat mengikis garis pantai.
Proses pengikisan tanah yang terjadi di pesisir yang diakibatkan oleh ombak dan air laut dapat disebut sebagai abrasi.
Baca juga: 6 Perbedaan antara Pesisir dan Pantai
Apa itu abrasi?
Abrasi adalah fenomena terjadinya pengikisan garis pantai yang disebabkan oleh gerusan air laut yang secara terus menurus menghantam pesisir.
Abrasi pantai diartikan dengan proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing batu yang biasanya diikuti oleh longsoran dan runtuhan material.
Pada umumnya, abrasi pantai hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia, di mana dampak yang diakibatkan oleh abrasi pantai sangat merugikan.
Abrasi tidak terjadi secara seketika, melainkan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Di mana gelombang yang terus-menerus menghantam pesisir, lambat laun pantai akan menyempit dan makin mendekati permukiman yang ada di sekitar.
Baca juga: Manfaat Pantai dalam Aktivitas Manusia
Penyebab abrasi
Secara garis besar, abrasi pantai dapat diakibatkan oleh perubahan alam dan aktivitas manusia yang merusak lingkungan.
Pantai dapat dikatakan terjadi abarasi jika angkutan sedimen terjadi ke titik yang lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang terangkut ke luar dari titik tersebut.
Adapun faktor-faktor penyebab abrasi antara lain:
- Menurunnya permukaan tanah
- Intrusi air laut
- Aktivitas manusia
- Perubahan iklim global
- Minimnta tanaman penghambat abrasi
- Faktor hidro-oseanografi.
Baca juga: Erosi: Jenis, Faktor Penyebab dan Prosesnya
Menurunnya permukaan tanahPengambilan air tanah secara berlebihan untuk keperluan air minum maupun untuk pemenuhan kebutuhan air dapat menyebabkan turunnya permukaan tanah.
Penurunan permukaan tanah mengakibatkan penggenangan dan pada akhirnya akan meningkatkan risiko erosi dan abrasi pantai.
Intrusi air lautAbrasi dapat disebabkan oleh naiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es di kutub bumi akibat pemanasan global.
Baca juga: Intrusi Air Laut: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
Aktivitas manusiaAktivitas manusia yang dapat menyebabkan abrasi adalah reklamasi pantai, pembangunan pelabuhan, pertambangan, pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan, kegiatan wisata, dan aktivitas lain yang tidak memperhatikan lingkungan.
Perubahan iklim global berdampak pada naiknya permukan laut disebabkan oleh tingginya gelombang air laut di daerah pesisir sehingga tanah akan mudah terkikis oleh gelombang.
Minimnya tanaman penghambat abrasiEkosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang sangat vital, baik bagi pesisir, daratan maupun lautan.
Mangrove berperan penting untuk menahan sedimentasi dan meredam laju gelombang air laut sehingga ditujukan untuk menangkal dan mengurangi risiko abrasi pantai.
Baca juga: Pengertian Reklamasi Pantai beserta Dampaknya
Faktor hidro-oseanografiFaktor hidro-oseanografi adalah faktor alami yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai, yang terdiri dari efek-efek gelombang, air laut, angin, dan fenomena pasang surut air laut.
Abrasi terjadi karena adanya gelombang akibat hembusan angin di permukaan air. Saat gelombang mendekati pantai, gelombang mulai bergesekan dengan dasar laut.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya turbulensi, kemudian membawa material dari dasar pantai atau menyebabkan terkikisnya pasir di pantai.
Baca juga: Pengertian Perubahan Iklim Global, Dampak dan Upaya Penanggulangannya
Dampak abrasi
Abrasi pantai merupakan salah satu bencana yang sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai.
Dampak yang diakibatkan dari abrasi pantai adalah:
- Penyusutan garis pantai
- Merusak fungsi lahan daerah pesisir
- Hilangnya lahan permukiman di daerah pesisir
- Mengganggu mata pencaharian penduduk
- Penurunan kualitas hidup masyarakat yang berada di wilayah pesisir
- Hilangnya habitat ikan
- Merusak berbagai infrastruktur yang ada di sekitar garis pantai
Baca juga: 4 Ekosistem Laut: Lautan, Pantai, Estauri, dan Terumbu Karang
Referensi:
- Hartuti Purnaweni. 2021. Pengelolaan Dampak Bencana Abrasi di Wilayah Pesisir Kabupaten Demak. Semarang: Fastindo.
- Ramadhan, M. I. 2013. Buku Panduan Pencegahan Bencana Abrasi Pantai. Bandung: UPI
- (Sumber: Kompas.com/Silmi Nurul Utami)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.