Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Level Pencegahan Penyakit

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi 5 Level Pencegahan Penyakit
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Perubahan ke arah kondisi kesehatan yang lebih baik dapat diawali dengan melakukan pencegahan.

Pencegahan dapat diartikan sebagai rencana dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah munculnya penyakit atau masalah kesehatan lainnya sebelum terjadinya peristiwa kesehatan yang tidak diinginkan.

Dalam pencegahan, kita dapat mendengar istilah lima level pencegahan penyakit. Adapun lima level upaya pencegahan untuk menghindari penyakit, meliputi:

Level 1: Promosi kesehatan (health promotion)

Pada level 1, upaya yang dilakukan adalah upaya untuk promotif yang difokuskan kepada orang yang sehat supaya tidak mengalami atau menderita suatu penyakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama untuk mencegah penyakit.

Melalui promosi kesehatan, masyarakat diharapkan mempunyai cukup informasi untuk mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatannya.

Baca juga: Tujuan Komunikasi Kesehatan

Level 2: Perlindungan khusus (specific protection)

Upaya memberikan perlindungan optimal kepada orang-orang atau kelompok yang mempunyai risiko terkena suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu.

Perlindungan yang bersifat spesifik menurunkan kemungkinan seseorang untuk terpapar bahaya, kondisi, atau risiko penyakit tertentu.

Level 3: Diagnosis dini serta pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)

Suatu upaya kesehatan dalam mencari kemungkinan terjadinya suatu penyakit yang dapat diderita oleh masyarakat sedini mungkin, serta pemberian pengobatan sedini mungkin.

Saat seseorang jatuh sakit, semakin dini diagnosis dan pengobatan yang didapatkan maka diharapkan prognosis sembuh dari penyakit yang ia derita semakin baik.

Contoh kegiatan pada level ini adalah upaya untuk screening penyakit (misalnya, screening kanker payudara, kanker rahim, dan sebagainya), general check up, dan tracing penderita penyakit menular.

Level ini memberikan keuntungan yaitu dapat mengurangi biaya pengobatan dan bisa mencegah kondisi penyakit seseorang yang lebih parah apabila dibiarkan tanpa ada tindakan kuratif.

Baca juga: 9 Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Level 4: Pembatasan kecacatan (disability limitation)

Ketidakmampuan dalam melakukan pengobatan pada level sebelumnya dapat menyebabkan kecacatan.

Maka dari itu, jika seseorang sudah mengalami kondisi sakit, pengobatan sebaiknya diupayakan mendekati sempurna supaya dapat mencegah kecacatan.

Di level empat, fokus upaya yang dilakukan adalah pada orang yang sudah menderita penyakit supaya penyakitnya tidak lebih parah, tidak menderita penyakit lain yang menyertainya, dan segera sembuh.

Upaya ini juga difokuskan untuk melanjutkan upaya pengobatan pada orang sakit.

Upaya pada level ini dilakukan dengan pemberian pengetahuan kepada masyarakat perihal masalah yang akan timbul apabila pemberian pengobatan tidak tuntas.

Hal ini dikarenakan terkadang ada masyarakat yang tidak melakukan pengobatan penyakitnya dengan tuntas.

Selain itu, di level ini juga dapat dilakukan pemberian pengetahuan kepada lansia yang menderita sakit sendi mengenai perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Level 5: Pemulihan kesehatan (rehabilitation)

Level pencegahan yang terakhir ialah rehabiltasi yang secara sederhana bersifat pemulihan.

Pada level ini, individu atau kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan diharapkan dapat benar-benar pulih dari penyakitnya sehingga individu tersebut dapat beraktivitas secara normal kembali atau mendekati normal.

Upaya rehabilitasi pada individu meliputi pemulihan fisik, pemulihan mental, pemulihan estetis, serta pemulihan status sosial.

Usaha yang dilakukan dapat berupa sebagai berikut:

  • Pemberian bimbingan psikologi dalam menambah rasa menambah rasa percaya diri untuk hidup di masyarakat.
  • Pemberian pelatihan untuk pasien yang menderita kecacatan supaya tetap bisa bekerja dan berkarya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.
  • Upaya terapi atau latihan fisik dalam melatih anggota gerak agar tetap berfungsi dengan baik.

Baca juga: Perbedaan Caring dan Curing dalam Keperawatan

 

Referensi:

  • Ulilalbab, A., Rachmawati, D. A., Mutyah, D., Nurkhalim, R. F., Fadmi, F. R., Handayani, A., Suryana, A. L., Nurlela, L., Sidabutar, S. (2023). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sada Kurnia Pustaka.
  • Wijayanti, L. A., Darmawan, D., Ngambut, K., Sembiring, D. A., Hedo, D. J. P. K., Patemah, Ramlan, P., Susilawati, S., Tawil, M. R., Febriantika, & Apsari, D. A. S. (2023). Filsafat Kesehatan Masyarakat. Global Eksekutif Teknologi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi