KOMPAS.com - Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu bangsa dalam menyelenggarakan negaranya.
Dilansir dari buku Pancasila Suatu Tinjauan Sejarah Perjalanannya (2022) oleh I Gede Sudarmanto, ideologi adalah suatu sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita-cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan cita-cita tersebut.
Berikut pertanyaan mengenai ideologi:
Baca juga: Mengapa Indonesia Tidak Menerapkan Ideologi Tertutup?
Pertanyaan
Ideologi yang membedakan dan memisahkan antara agama dengan negara adalah ....
Ideologi yang membedakan dan memisahkan antara agama dengan negara adalah sekularisme.
Dikutip dari buku Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme (2010) oleh Budhy Munawar Rachman, dikisahkan bahwa ada seorang pendeta Protestan terkemuka pernah mengemukakan persepsinya mengenai sekularisme.
Menurut dia, sekularisme adalah suatu paham yang ingin menjauhkan masyarakat dan negara dari Tuhan dan agama.
Paling tidak memang ada bukti sejarah, bahwa melalui sekularisme, negara menjadi curiga bahkan anti agama.
Baca juga: Pengertian Ideologi Liberal dan Ciri-cirinya
Negara yang menganut sekularisme
Di Perancis, sekularisme diterapkan secara paling keras, di luar negara komunis.
Paradoksnya, di negara komunis, agama-agama masih tetap bisa bertahan.
Alasan Perancis terhadap pelarangan jilbab adalah ekspresi sektarianisme yang mengganggu persatuan kebangsaan.
Ekspresi keagamaan di ruang publik, benar-benar dilakukan tanpa kompromi, karena jika ekspresi agama di ruang publik itu diperbolehkan, maka agama akan menimbulkan pencemaran ruang publik.
Selain itu, azan yang dikumandangkan melalui pengeras suara umpamanya, akan dinilai mengganggu masyarakat dalam bentuk polusi suara.
Baca juga: Pengertian Ideologi secara Etimologi, Apa Itu?
Di Indonesia atau negara-negara yang mayoritas Muslim, tidak mungkin dilakukan pembatasan-pembatasan ekspresi keagamaan di ruang publik semacam itu.
Bahkan di bulan Ramadhan, suara-suara pengajian atau ceramah dengan pengeras suara yang oleh sebagian masyarakat dianggap mengganggu, tidak pernah dilarang, apalagi ditertibkan.
Di Indonesia, pemikir yang pertama kali memperkenalkan paham sekularisme adalah Bung Karno, seorang pemimpin kebangsaan.
Tentu saja ia memahami bahwa Hindia Belanda pada waktu itu adalah sebuah negeri Muslim.
Baca juga: Rawat Pancasila, Ideologi Hayat-Hidup
Namun, ia juga menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa yang plural.
Bahkan, ia pun tahu bahwa dalam masyarakat Muslim pun terdapat pluralitas, seperti tampak pada banyaknya aliran keagamaan, corak budaya, organisasi Islam dan partai politik Indonesia.
Itulah penjelasan mengenai ideologi yang membedakan dan memisahkan antara agama dengan negara.
Baca juga: Ciri-ciri Ideologi Terbuka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.