Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kapal Pinisi, Kapal Layar Tradisional Asal Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Rahma Atillah
Mengenal Kapal Pinisi, Kapal Layar Tradisional Asal Indonesia
Penulis: Rahma Atillah
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Untuk menghubungkan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya, maka dibutuhkan sarana transportasi laut yang memadai.

Indonesia memiliki berbagai macam transportasi laut, salah satunya adalah kapal. Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktivitas hubungan antara masyarakat dari pulau yang satu dengan pulau yang lainnya

Salah satu jenis kapal tradisional yang dimiliki oleh Indonesia adalah kapal pinisi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jenis Kapal berdasarkan Alat Penggerak Utama

Apa itu kapal pinisi?

Kapal pinisi merupakan kapal layar tradisional asal Indonesia yang terbuat dari bahan kayu yang digerakkan dengan tenaga angin.

Ciri khas kapal pinisi yaitu konstruksinya menggunakan dua tiang layar dan mempunyai tujuh helai layar.

Tujuh helai layar yang dimiliki oleh kapal pinisi menyimbolkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengarungi tujuh samudra di dunia.

Kapal pinisi banyak di jumpai di provinsi Sulawesi Selatan khususnya di daerah Bulukumba. Cikal bakal kapal pinisi sebenarnya adalah revolusi dari kapal-kapal suku Bugis sebelumnya, terutama dari kapal Padewakang.

Kapal pinisi telah digunakan sejak dahulu kala oleh orang-orang suku Bugis dalam berlayar mengarungi nusantara, maka tak heran jika kapal pinisi sudah terkenal di berbagai negara.

Uniknya, pembuatan kapal pinisi tidak pernah lepas dari kepercayaan-kepercayaan masyarakat yang telah diwariskan sejak berabad-abad lalu.

Baca juga: 5 Fakta Unik Kapal Pinisi

Jenis kapal pinisi

Kapal pinisi merupakan kapal tradisional yang  sudah ada sekitar abad ke-14 atau 16 Masehi. Ada dua jenis kapal pinisi yaitu kapal pinisi lambo dan palari.

Lambo tergolong sebagai jenis kapal pinisi modern, di mana kapal jenis ini tidak hanya menggunakan layar namun sudah dilengkapi dengan motor diesel sebagai penggerak kapal.

Kapal pinisi palari merupakan jenis awal dari kapal pinisi dengan ukuran yang lebih kecil dari jenis kapal lambo.

Kapal ini belum menggunakan tenaga mesin dan biasanya hanya digunakan sebagai alat transportasi jarak dekat saja.

Baca juga: Cara Membuat Perahu Pinisi

Fungsi kapal pinisi

Seluruh bagian kapal pinisi terbuat dari kayu dan rangkaian tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal pinisi telah membuktikan keistimewaannya dengan menaklukkan dan menjelajah negara-negara di dunia.

Secara garis besar, kapal pinisi digunakan untuk:

  • Melakukan pelayaran

Kapal pinisi merupakan kapal layar tradisional yang mampu melakukan pelayaran dalam jarak yang luas, bahkan kekuatan dan kokohnya kapal ini sudah terkenal di berbagai negara.

Umumnya kapal pinisi digunakan untuk melakukan pelayaran-pelayaran besar, seperti melayari samudra yang luas dan jauh.

  • Sebagai jasa angkutan

Kapal pinisi dapat digunakan untuk mengangkut barang dan juga penumpang, umumnya kapal ini dipakai mengangkut barang antar pulau.

  • Moda transportasi wisata

Kapal pinisi merupakan salah satu alternatif moda transportasi yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi wilayah perairan sekitar dengan tujuan rekreasi.

Baca juga: Jenis-jenis Kapal berdasarkan Fungsinya

Referensi:

  • Akhmad, Amir, Asdi, dan Buyung Romadhoni. 2021. Perahu Pinisi Membelah Ombak Mengarungi Samudra. Gowa: AGMA Press.
  • Haris Sukendar. 1999. Perahu Tradisional Nusantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Herry Lisbijanto. 2013. Kapal Pinisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi