KOMPAS.com – Komunikasi terapeutik merupakan bagian dari kajian komunikasi kesehatan.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilaksanakan secara sadar dengan tujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Mari mengenal tentang ciri-ciri dan unsur komunikasi terapeutik!
Ciri-ciri komunikasi terapeutik
Terdapat tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik, meliputi:
- Keikhlasan (genuineness)
Perawat harus sadar akan nilai, perasaan, dan sikap yang dimiliki terhadap keadaan klien.
Perawat yang dapat menunjukkan perasaan ikhlasnya mempunyai kesadaran mengenai sikap yang dimiliki terhadap klien sehingga mampu belajar untuk mengomunikasikannya dengan tepat.
Baca juga: Tujuan Komunikasi Kesehatan
- Empati (empathy)
Empati adalah perasaan “pemahaman” dan “penerimaan” perawat terhadap apa yang dirasakan klien serta kemampuan merasakan dunia pribadi klien.
Empati merupakan sesuatu yang jujur dan sensitif didasarkan apa yang dialami orang lain.
Empati memiliki kecenderungan untuk bergantung pada kesamaan pengalaman di antara orang-orang yang terlibat pada komunikasi.
- Kehangatan (warmth)
Dengan kehangatan, perawat akan mendorong klien untuk mengekspresikan ide-ide serta menuangkannya ke dalam bentuk perbuatan tanpa perlu dikonfrontasi atau dimaki.
Suasana yang hangat, tanpa ada ancaman, serta permisif menunjukkan rasa penerimaan perawat terhadap klien sehingga klien akan mengekspresikan perasaannya dengan lebih mendalam.
Unsur-unsur komunikasi terapeutik
Unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi terapeutik antara lain:
- Keramahan
Keramahan seorang perawat dalam berkomunikasi kepada pasien adalah langkah pertama untuk memberikan kesan bermakna dalam hal perencanaan perawatan yang akan dilakukan.
Baca juga: Pengertian Komunikasi Koersif, Unsur, dan Faktor yang Memengaruhi
- Penggunaan nama
Dalam komunikasi terapeutik, penggunaan nama adalah bagian dari unsur yang cukup fundamental di mana pengenalan diri akan berfungsi untuk meretas keraguan yang sering muncul di pikiran pasien.
Ketika seorang perawat memanggil nama asli pasien, maka pada saat itu dia telah memberikan penghargaan yang cukup bermakna bagi pasien, yang tentunya akan semakin memberikan ruang untuk melangsungkan komunikasi yang lebih efektif.
- Dapat dipercaya
Dapat dipercaya adalah bagian dari kelancaran berkomunikasi. Hal ini harus diperhatikan oleh perawat dalam melangsungkan komunikasi terapeutik.
Penting bagi perawat untuk selalu menunjukkan kejujuran, konsistensi, kehangatan, rasa hormat, serta kompetensi terhadap lawan bicara atau pasien ketika melangsungkan komunikasi terapeutik.
- Otonomi dan tanggung jawab
Otonomi dan tanggung jawab adalah keberanian yang harus dimiliki oleh perawat dalam membuat pilihan atau menentukan keputusan sekaligus mempertanggungjawabkannya.
- Asertif tegas
Komunikasi asertif dapat memberikan ruang bagi seseorang untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya tanpa harus menuduh, menghakimi, ataupun menyakiti orang lain.
Sikap asertif juga berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
Baca juga: Pengertian Komunikasi Asertif: Ciri-ciri, Unsur, dan Dampak
Referensi:
- Marniati. (2022). Komunikasi Kesehatan Berbasis Terapeutik. PT RajaGrafindo Persada – Rajawali Pers.
- Vita, N. I. (2021). Komunikasi Terapeutik Dialogis. Scopindo Media Pustaka.