KOMPAS.com – Apabila kamu menghembuskan napas di kaca, maka di kaca akan terbentuk titik-titik air hal ini karena kondensasi uap air yang terkandung dalam hembusan napas. Berikut adalah penjelasannya!
Ketika kecil, kita kerap menghembuskan napas pada kaca. Kaca tersebut akan berkabut lalu basah.
Lalu, kita kerap menuliskan sesuatu pada kaca yang basah dan berkabut tersebut.
Kaca dapat basah ketika kita menghembuskan nafas di atasnya karena uap air yang mengembun atau terkondensasi.
Baca juga: Contoh Peristiwa Mengembun dalam Kehidupan Sehari-hari
Dilansir dari Lumen learning, saat kita menghirup udara, udara dihangatkan, dilembapkan, dan disaring di sepanjang saluran pernapasan.
Hal tersebut membuat udara dalam tubuh kita lebih hangat daripada udara luar.
Ketika kita menghembuskan napas, tidak hanya udara hangat yang keluar dari tubuh namun juga molekul air.
Dilansir dari National Science Teaching Association, molekul air dalam udara tersebut berada dalam bentuk gas atau yang lebih dikenal sebagai uap air.
Baca juga: Dalam Sehari, Berapa Kali Manusia Bernapas?
Adanya uap air dari napas dan perbedaan suhu udara yang dihembuskan dengan udara luar menjadi pemicu terjadinya proses kondensasi (pengembunan).
Dilansir dari Ask Dr. Universe, ketika kita menghembuskan nafas, uap air dalam nafas mencapai permukaan cermin yang dingin.
Hal tersebut menyebabkan uap mengalami kondensasi dan membentuk titik-titik cairan kecil. Sehingga, membuat cermin berkabut dan juga basah.
Selain ketika menghembuskan napas pada cermin, hal ini juga terjadi ketika kita menggunakan masker dan kacamata secara bersamaan.
Di mana uap air dari nafas terdorong ke kacamata dan membuatnya menjadi berembun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.