Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kekurangan dari Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Salah satu kekurangan pendekatan CRT adalah butuh pengetahuan dan keterampilan khusus dari guru untuk melatih siswanya.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Culturally Responsive Teaching adalah nama lain dari pendekatan pengajaran yang berbasis budaya.

Pendekatan ini sering disingkat CRT. Adalah pendekatan yang berfokus pada pengajaran responsif budaya.

Dikutip dari situs Understood, culturally responsive teaching adalah pendekatan pengajaran yang didasarkan pada penelitian.

Secara garis besar, pendekatan ini menghubungkan konteks budaya, bahasa, serta pengalaman hidup siswa dengan apa yang dipelajari di sekolah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa kekurangan culturally responsive teaching?

Baca juga: 5 Kelebihan dari Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)

Kekurangan pendekatan CRT

Dilansir dari situs Springer Link, salah satu kekurangan culturally responsive teaching adalah lemahnya lingkungan belajar yang inklusif juga adil.

Sayangnya, pendekatan pengajaran yang berbasis budaya ini tidak serta-merta menjadikan lingkungan belajar sebagai tempat yang aman untuk siswa.

Karena peluang terjadinya peristiwa rasialisme cenderung lebih besar. Ditambah lagi dengan sikap siswa yang mungkin kurang toleransi.

Kekurangan culturally responsive teaching lainnya ialah sulit diterapkan. Karena pendekatan ini membutuhkan waktu dan usaha lebih dari guru serta siswa.

Selain itu, kedua belah pihak juga harus saling berdampingan, dan mendapat dukungan penuh dari sekolah.

Baca juga: Sumber Belajar: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Kekurangan pendekatan CRT lainnya, yakni sulit diukur efektivitasnya. Hasil pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) harus dipantau dalam waktu lama.

Tak hanya itu, respons siswa yang kurang baik atau mendukung, juga menjadi salah satu kekurangan culturally responsive teaching.

Tidak semua siswa mungkin terbiasa dengan kelas yang inklusif dan terbuka terhadap budaya. Namun, hal ini bisa diatasi dengan kebiasaan dan peran guru yang aktif.

Terakhir, kekurangan pendekatan CRT ialah butuh pengetahuan dan keterampilan khusus dari guru. Misalnya pengetahuan dan latar belakang budaya siswa.

Jika pendekatan ini tidak dibarengi dengan pengetahuan dan keterampilan khusus, dikhawatirkan terjadi miskomunikasi atau kesalahpahaman.

Baca juga: 7 Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli

Kesimpulannya, kekurangan culturally responsive teaching ialah:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi