Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pertentangan Negara-negara Bekas Bagian Yugoslavia

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org
Yugoslavia
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Pertentangan antara negara-negara bekas bagian Yugoslavia disebabkan oleh …

  1. Perasaan nasionalisme yang mendalam di antara bangsa-bangsa tersebut
  2. Munculnya keinginan berdiri sendiri di antara negara-negara bagian tersebut
  3. Berkembangnya keinginan dan politik invansi untuk menguasai daerah lain
  4. Faktor kesukuan di negara bekas Yugoslavia
  5. Faktor kekuasaan dalam kehidupan politik di negara bekas Yugoslavia

Jawabannya adalah d. faktor kesukuan di negara bekas Yugoslavia. Untuk lebih memahami pertentangan negara-negara bekas bagian Yugoslavia, simaklah penjelasan di bawah ini!

Baca juga: Sejarah Perang Dunia I (1914-1918)

Pada tahun 1990-an, Yugoslavia adalah negara multietnis besar yang terdiri dari enam republik, yaitu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Perang Dunia, etnis-etnis tersebut bersatu menjadi Yugoslavia. Perbedaan etnis atau suku kerap menimbulkan konflik.

Hal tersebut dapat diredam di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito. Namun, kematian Tito memunculkan kembali ketegangan etnis di Yugoslavia.

Baca juga: Ideologi Komunisme: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Penerapan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada tahun 1991 negara Yugoslavia terpecah belahakibat perang saudara antar kelompok etnis yang berlawanan.

Runtuhnya komunisme dan bangkitnya nasionalisme di Eropa Timur, juga runtuhnya Uni Soviet makin memperburuk ketegangan di Yugoslavia.

Dengan runtuhnya komunis me di Eropa Timur, Yugoslavia tidak lagi mendapat dukungan yang cukup terutama pada bidang ekonomi.

Adapun, kekosongan kekuasaan sepeninggal Tito dimanaatkan oleh Serbia.

Baca juga: Ekonomi Komunis: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Negara Penganutnya

Dilansir dari Office of the Historian, konstitusi Yugoslavia mengatur pelimpahan efektif seluruh kekuasaan nyata dari pemerintah federal ke republic yang terdiri dari delapan perwakilan provinsi dan pemerintah federal dengan sedikit kendali atas kebijakan ekonomi, budaya, dan politik.

Kala itu, pemimpian Serbia adalah Slobodan Milosevic. Milosevic kemudian melakukan berbagai hal yang memperbesar konflik di antara negara-negara bekas Serbia.

Milosevic mengambil alih kekuasaan aparat partai, pers, dan memaniulasi kepemimpinan di Montenegro.

Baca juga: 2 Alasan Indonesia Tidak Cocok Menggunakan Bentuk Negara Serikat atau Federal

Milosevic dinilai telah mendominasi politik, pemerintahan, militer, bahkan ekonomi Serbia.

Hal ini mengobarkan api konflik makin besar, hingga Yugoslavia mendeklarasikan kedaulatannya.

Pecahnya Perang Saudara

Dilansir dari International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia, Slovalnia adalah republik pertama yang secara resmi meninggalkan Yugoslavia dengan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 25 Juni 1991.

Tentara Yugoslavia yang didominasi oleh Serbia kemudian melakukan serangan ke Slovenia dan pecahnya perang sepuluh hari.

Baca juga: Apa Itu Kedaulatan?

Mengikuti Slovania, Kroasia juga mendeklarasikan kemerdekaannya. Serbia kemudian melakukan serangan besar-besaran sekaligus pembersihan etnis di Korasia.

Tidak berheti sampai di situ, Bonia dan Herzegovina juga mendeklarasikan kemerdekaannya. Sehingga, perang terjadi lagi.

Tidak hanya konflik etnis, konflik agama juga terjadi. Di mana Serbia melakukan pembersihan etnis pada muslim Bosnia. Diperkirakan, sekitar 100.000 orang terbunuh dalam perang tersebut.

Perang terus berlanjut ketika Kosovo dan Makedonia mendeklarasikan kemerdekaannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi