Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Epirogenetik: Pengertian dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Gerak epirogenetik adalah gerakan tektonik yang menyebabkan naik turunnya permukaan Bumi dalam jangka waktu lama. Apa contoh gerak epirogenetik?
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Gerak epirogenetik adalah salah satu jenis tenaga tektonik yang menyebabkan perubahan muka Bumi.

Selain epirogenetik, ada pula yang namanya gerak orogenetik. Gerak ini dapat menyebabkan terbentuknya relief muka Bumi, seperti pegunungan dan gunung.

Apa itu gerak epirogenetik?

Pengertian gerak epirogenetik

Dilansir dari buku Rahasia Ekosistem Hutan Bukit Kapur (2019), gerak epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan pengangkatan dan penurunan benua.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan ini mengakibatkan naik turunnya permukaan Bumi. Meski begitu, gerak epirogenetik berlangsung lambat dan butuh waktu lama.

Baca juga: Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Dikutip dari situs Universitas Esa Unggul, berikut pengertian gerak epirogenetik:

"Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit Bumi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dan meliputi daerah yang cukup luas."

Menurut Sonja Tinneke dan Sri Purwati dalam buku Ekologi Hewan (2023), berikut pengertian gerak epirogenetik:

"Gerak epirogenetik adalah gerakan Bumi yang sangat lambat, meliputi gerakan naik turun yang mengakibatkan kulit Bumi melengkung."

Kesimpulannya, gerak epirogenetik adalah gerakan yang dapat menyebabkan naik turunnya permukaan Bumi dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Pengertian Gerak Epirogenesa dan Orogenesa

Contoh gerak epirogenetik

Dalam buku Bumi dan Antariksa (2021) karya Resyi A. Gani dkk, dituliskan bahwa gerak epirogenetik terbagi menjadi gerak epirogenetik positif dan negatif.

Gerak epirogenetik positif adalah gerak penurunan daratan, sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Contoh gerak epirogenetik ini ialah turunnya pulau-pulau di Indonesia Timur, seperti Kepulauan Maluku dan Pulau Banda.

Contoh lainnya, yakni turunnya muara Sungai Hudson di Amerika, turunnya lembah di Sungai Kongo, Afrika.

Sedangkan gerak epirogenetik negatif adalah gerak naiknya daratan yang menyebabkan air laut seolah-olah menurun.

Salah satu contoh gerak epirogenetik negatif adalah naiknya daratan Pulau Buton dan Pulau Timor, dan naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika Serikat.

Baca juga: 3 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi